Santri Baiturahman Halal Bihalal Di Panti Asuhan Mujahidin

oleh
oleh

Untuk kedua kalinya, santri TPA Baiturrahman Desa Merarai 1 melakukan kunjungan ke panti asuhan Mujahidin Sintang. <p style="text-align: justify;">Karena masih dalam suasana idul Fitri, maka acara kunjungan tersebut dirangkai dengan<br />kegiatan halal bihalal. Seperti tahun sebelumnya, para santri TPA juga memberikan oleh-oleh berupa bantuan bahan makanan kepada para penghuni panti asuhan.<br /><br />“Ini tahun ke dua kami berkunjung ke panti asuhan Mujahidin ini.Sebelumnya kami lakukan ditahun 2012 lalu tepatnya sekitar bulan Desember. Apa yang bisa kami bawa ke panti asuhan ini merupakan tabungan dari para santri selama 1 tahun,”ungkap pembina TPA Nurkholis<br />saat menghubungi tribune pada Selasa (26/8/2014).<br /><br />Pari santri TPA pergi ke panti asuhan dengan menggunakan mobil bak terbuka (pick up), puluhan santri tersebut diantarkan oleh pembina TPA langsung Ustad Nurkholis.<br /><br />“Kami setiap minggu menabung, jumlahnya tidak ditentukan dan tidak dibatasi. Setelah terkumpul dan kebetulan waktu libur, maka kami sumbangkan kepada teman-teman yang tinggal di panti asuhan ini,”ungkap Rara, satu dari sekian santri TPA surau Baiturahman yang ikut<br />mengunjungi panti asuah.<br /><br />Ditambahkan oleh Dedi, santri lainnya berkunjung ke panti asuhan di Sintang menurutnya menjadi kegiatan pengisi liburan sekolah mereka setiap tahun. Lantaran tak ada tujuan liburan khusus bagi mereka selama ini. <br /><br />“Sambil jalan-jalan,”katannya dengan muka berseri. Nurkholis, pembina TPA Surau Baiturahman desa Merarai I mengatakan dari tabungan anak-anak terkumpul sejumlah uang yang kemudian<br />disepakati disumbangkan ke panti asuhan. <br /><br />“Sebagian kami belikan makanan, sebagian lagi kami berikan dalam bentuk uang tunai. Harapan<br />kami apa yang diberikan oleh anak-anak TPA ini bisa bermanfaat bagi anak-anak yang tinggal dipanti,”ujarnya.<br /><br />Dikatakanya pula bahwa membawa anak-anak ke panti asuhan untuk berbagi merupakan salah satu upaya membiasakan anak untuk gemar bersedekah. Dengan bersedekah, maka akan membuat anak menjauhi sikap kikir dan berempati terhadap sesama. Khususnya bagi mereka yang kurang<br />beruntung.<br /><br />Sementara itu pengasuh panti asuhan Mujahidin Sintang Sabarudin menyatakan pihaknya sangat berterima kasih atas pemberian bantuan dari santri TPA surau Baiturahman. Ia juga mengatakan hingga saat ini ada sekitar 32 anak yang tinggal di panti yang diasuhnya. <br /><br />Semuanya perempuan karena memang mengkhususkan menerima anak-anak perempuan yang kurang beruntung. <br /><br />“Tidak semua yang tinggal di sini merupakan anak yatim piatu. Beberapa diantaranya adalah anak-anak yang kurang beruntung. Artinya orang tua mereka tidak memiliki kemampuan untuk menyekolahkan mereka. Maka mereka kita bantu untuk bisa melanjutkan sekolah,”kata Sabar.<br />Semua anak yang tinggal di panti saat ini masih berstatus pelajar, baik SD sampai SMA. Beberapa diantaranya bahkan ada yang sampai kuliah.<br /><br />“Ada dua yang kuliah di Jawa, mereka dibiayai oleh orang tua angkat mereka. Ada juga yang dikuliahkan di Sintang ini, karena prestasi sekolahnya bagus maka pihak yayasan memutuskan untuk melanjutkan pendidikanya ke bangku kuliah,”jelas Sabar.<br /><br />Biaya hidup dan pendidikan anak-anak panti diperoleh dari sumbangan masyarakat, baik yang sifatnya rutin maupun tidak terikat. Sejak 2009 hingga saat ini diakui Sabar bahwa perkembangan fisik panti asuhan kian baik. “Bantuan dari masyarakatlah yang kami manfaatkan,”tegasnya. <strong>(Ek/kn)</strong></p>