Sedikitnya 1.000 warga negara Indonesia telah menyatakan ingin kembali ke Mesir setelah mengetahui kondisi keamanan negara itu relatif stabil, kata Ketua Satuan Tugas Evakuasi WNI, Hassan Wirajuda. <p style="text-align: justify;">"Sekitar seribu mahasiswa atau warga kita ingin kembali lagi ke Mesir," kata Hassan ketika ditemui di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (17/02/2011). <br /><br />Hassan menyatakan, WNI tersebut telah mendaftarkan diri untuk kembali ke Mesir. Pendaftaran tersebut, kata Hassan, telah dibuka sejak Senin (14/02/2011). Dia menyatakan, jumlah pendaftar kemungkinana akan terus bertambah. <br /><br />Menurut dia, sebagian besar WNI yang mendaftar untuk diberangkatkan ke Mesir adalah mahasiswa, dan sisanya adalah tenaga kerja. <br /><br />Hassan menyatakan, proses pemberangkatan WNI ke Mesir kemungkinan akan dilakukan secara bertahap. <br /><br />Pemerintah berusaha memberangatkan WNI dalam waktu 30 hari setelah mereka tiba di tanah air. Oleh karena itu, mereka tidak akan diberangkatkan secara bersama-sama, melainkan sesuai dengan tanggal kedatangan mereka ke Indonesia. <br /><br />"Tanggal ketibaan mereka ke Indonesia kan berbeda-beda, dalam enam gelombang," kata Hassan. <br /><br />Pemerintah akan menanggung biaya pembelian tiket pesawat komersial yang akan membawa WNI ke Mesir. Pemerintah tidak akan menyewa pesawat untuk keperluan tersebut. <br /><br />"Kita tidak menggunakan penerbangan carter karena mahal," kata Hassan tanpa menyebutkan total biaya sewa pesawat tersebut. <br /><br />Menurut dia, warga negara Indonesia yang menjadi mahasiswa di Mesir pada umumnya ingin segera kembali ke negara yang baru saja mengalami gejolak politik itu. <br /><br />Mereka tidak ingin tertinggal karena perkuliahan sudah dimulai dan ujian akan diselenggarakan pada Mei 2011. <strong>(phs/Ant)</strong></p>