Tak jauh dari perkotaan, tak menjamin mudahnya masyarakat untuk mendapatkan fasilitas pendidikan. <p style="text-align: justify;">Hal itu dirasakan oleh beberapa anak di Dusun Terumbuk, Desa Gemba Raya, Kecamatan Kelam Permai.<br /><br />Katherina, satu diantara orangtua yang anaknya bersekolah di SD Lanjing tersebut membenarkan kondisi perjalanan anak-anak yang sangat jauh dalam menuntut ilmu.<br /><br />"Kalau di kampung terumbuk ini tidak ada sekolah, yang ada sekolah di SD Lanjing. Anak saya ada dua sekolah di sana, yang satunya kelas dua yang satunya kelas lima," jelas Katharina. <br /><br />Ia yang saat itu ingin mengunjungi saudaranya di Desa Ransi mengatakan, jarak satu jam yang ditempuh itu juga bukan jalan aspal, tapi jalan penuh tanah liat dan harus melewati jembatan kecil.<br /><br />"Satu jam itu, kalau kita pakai jalan pintas, lewat hutan dan jembatan-jembatan kecil. Dulu waktu anak saya yang kecil ini pertama kali sekolah, saya ikuti dia, karena pernah ada yang jatuh waktu melewati jembatan” Terangnya. <br /><br />Ketika diperjalanan, kami bertemu beberapa anak-anak yang pulang sekolah dengan menenteng tas dan sepatunya. Jalan yang rusak, bertanah kuning tak membuat mereka murung. Gelak tawa mengiringi langkah mereka di suasana yang teduh karena pepohonan yang ada disekitar mereka.<br /><br />Yanti, siswa kelas lima SD Lanjing terlihat tertawa riang bersama teman-temannya meskipun harus berjalan kaki dari sekolah hingga ke rumahnya.<br /><br />"Jauh kak, capek, cuma karena ramai jadi tak berasa," ujarnya dengan menggunakan bahasa Indonesia bercampur bahasa daerahnya.<br /><br />Jarak yang jauh tak membuat mereka menyerah untuk menuntut ilmu. Dengan pakaian seragam yang lusuh dan alas kaki seadanya tak juga menyurutkan semangat mereka untuk belajar.<br /><br />Ketika ditanya, kenapa sekolah tidak menggunakan sepatu, Yanti mengatakan, jalan yang penuh dengan tanah liat tidak membutuhkan sepatu, bahkan lebih nyaman jika menggunakan kaki telanjang.<br /><br />"Enak tidak pakai sepatu, jalannya jelek, pakai sepatu juga nanti kotor," terang yanti sembari tersenyum ramah.<strong> (das/yri)</strong></p>