Sawit Masuk, Perekonomian Warga Terbantu

oleh
oleh

Tidak ada pro kontra masalah sawit, menerima juga dengan pilihan sadar untuk memajukan desa, begitulah yang dipilih Kepala Desa Baya Betung Kecamatan Sungai Tebelian, Sunardi bersama warganya, menerima sawit masuk dengan tetap menyisakan lahan untuk kebutuhan anak cucu. <p style="text-align: justify;">“Tidak kami serahkan semuanya, masih banyak lahan kami yang tersisa untuk berbagai kebutuhan bercocok tanam lainnya,” kata dia baru-baru ini.<br /><br />Menurutnya, masuknya sawit sedikit banyak membawa perubahan terhadap kehidupan masyarakat di desanya, paling tidak turut membantu mendongkrak perekonomian.<br /><br />“Ada lapangan kerja tambahan untuk masyarakat, kami juga menekankan agar pekerja dari warga kami, jangan dari luar,” kata dia.<br /><br />Selain itu menurutnya, sejumlah lokasi yang dulunya terisolir di desa itu, dengan masuknya sawit kini sudah mulai terbuka.<br /><br />“Paling tidak warga kami punya akses untuk mengangkut hasil karet dari kebun-kebun warga,” ucapnya<br />.<br />Dengan mudahnya karet keluar, dia mengatakan harga juag mulai bersaing dan bisa menjadi lebih mahal dari sebelumnya.<br /><br />“Bayangkan dulu untuk mengakut karet warga kami tidak bisa menggunakan sepeda motor, sekarang jalan sudah terbuka, membawa karet dalam jumlah banyak jadi mudah,” ucapnya.<br /><br />Selain itu, dengan adanya tambahan mata pencarian, warga juga bisa memanfaatkan waktu kosong untuk kerja di kebun sawit.<br /><br />“Lumayanlah untuk menambah penghasilan, kalau musim panas kerja menoreh karet, kalau hujan warga bisa bantu di kebun sawit, jadi tidak ada lagi waktu yang terbuang,” jelasnya.<br /><br />Soal harga karet dia mengatakan selama ini besaran harga sangat tergantung kepada para pengumpul sehingga dengan adanya alternatif pekerjaan lain, maka bisa saja para pengumpul berpikir ulang untuk mempermainkan harga.<br /><br />“Karena kalau harga turun jauh, masyarakat bisa beralih ke kebun sawit, para pengumpul bakal kekurangan pasokan sehingga sangat mungkin harga di tingkat pengumpul juga bersaing agar tetap ada pasokan untuk mereka,” ucapnya. <strong>(phs)</strong></p>