Sebagian Warga Jelimpo Masih Mengungsi

×

Sebagian Warga Jelimpo Masih Mengungsi

Sebarkan artikel ini

Sebagian besar warga Dusun Sebadok, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, hingga Senin, masih mengungsi karena takut setelah tewasnya enam warga setempat yang diduga karena keracunan makanan dalam suatu acara, pada Sabtu (11/2). <p style="text-align: justify;">"Kami bersama tokoh masyarakat, Pemerintah Kabupaten Landak saat ini berusaha meyakinkan warga Dusun Sebadok, bahwa musibah itu tidak ada hubungannya dengan perbuatan makhluk halus melainkan diduga kuat karena keracunan makanan," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalbar Ajun Komisaris Besar (Pol) Mukson Munandar di Pontianak.<br /><br />Ia mengimbau, masyarakat Dusun Sebadok, Desa Temahar, tidak panik atas musibah itu, sehingga diminta untuk segera kembali ke rumah mereka masing-masing.<br /><br />Mukson menjelaskan, tim Forensik yang terdiri dari Mabes Polri, dan dua dari Kedokteran dan Kesehatan Polda Kalbar yang dipimpin Dr Risnawan sudah mengambil sampel, makanan, tempat yang digunakan untuk masak dan melakukan otopsi terhadap salah satu korban karacunan itu guna melakukan penyelidikan.<br /><br />"Mudah-mudahan hasil otopsi tersebut bisa secepatnya diketahui sehingga apa penyebab hingga enam warga tewas bersamaan itu bisa diketahui," ujarnya.<br /><br />Menurut Mukson, ada enam warga yang tewas saat diadakan acara di rumah warga dusun yang lokasinya jauh dari ibu kota Kabupaten Landak, Ngabang tersebut. Peristiwanya Sabtu (11/2) pukul 18.00 WIB, warga yang tewas setelah mengkonsumsi mie instan dan daging dalam suatu acara.<br /><br />Enam warga yang tewas diduga keracunan terdiri dari : 1. Ego (3) , 2. Marina (23), 3. David Budai (63), 4. Ebok (20), 5. Daman (35) dan 6. Leha (32).<br /><br />Menurut warga Ngabang, Kundorie, berdasarkan keterangan suami korban Marina, yang bernama Atek, kejadian itu diawali meninggalnya anak Atek yang bernama Ego.<br /><br />Balita itu meninggal setelah muntah-muntah sehabis makan buah nangka.<br /><br />Sebelum meninggal sempat mengalami kejang dan mulutnya mengeluarkan busa. Kemudian ibunya, Marina membawa Ego ke rumah.<br /><br />Warga mengadakan acara adat dengan memasak daging anjing. Namun Marina kemudian mengalami kejang dan tidak sadarkan diri, hingga meninggal dunia. Empat warga lainnya, yakni David Budai, Ebok, Daman dan Leha juga meninggal.<br /><br />Karena takut, hari ini warga dusun Sebadok meninggalkan kampungnya dan mengungsi di gedung SMPN 2 Dusun Leban, Desa Nyanyum, Kecamatan Kuala Behe. Sebagian warga lainnya memeriksakan diri ke rumah sakit di Kota Ngabang dan menginap di gedung Swadaya, Ngabang.<br /><br />Sebelumnya, Bupati Landak Adrianus Asia Sidot mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tenang. Karena tim medis sudah melakukan pemeriksaan.<br /><br />Ia juga meminta tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat memberikan imbauan kepada masyarakat setempat agar tenang.<strong> (phs/Ant)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses