Sebanyak 500 Ayam Mati Di Kobar

oleh
oleh

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah mengungkapkan, berdasarkan laporan sementara per Januari 2012, jumlah unggas jenis ayam yang mati mendadak di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) hanya 500 ekor. <p style="text-align: justify;">Informasi data tentang jumlah ayam yang mati mendadak di Kobar tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kalteng, Tute Lelo di ruang kerjanya di Palangka Raya, Rabu.<br /><br />Menurutnya, dari 500 ekor ayam yang mati mendadak itu hingga saat ini belum diketahui apakah positif atau tidak akibat terserang virus flu burung.<br /><br />Dispertanak Provinsi Kalteng bersama Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) wilayah V yang ada di Banjarmasin saat ini masih melakukan tes laboratorium ulang terhadap dugaan tersebut.<br /><br />Akan tetapi, dari hasil rapid tes atau tes cepat terhadap unggas jenis ayam yang mati mendadak di Kobar diketahui positif terserang virus flu burung, dan tim dari Dispertanak akan melakukan tes ulang untuk memastikannya.<br /><br />Dijelaskannya, kematian ayam kampung sampai 10 ribu ekor di Kobar seperti yang diberitakan oleh salah satu media cetak lokal Kalteng edisi Rabu (1/2) tersebut, mungkin saja akumulasi jumlah unggas yang mati dari tahun sebelumnya.<br /><br />Sebelumnya, Dispertanak Provinsi Kalteng juga menyatakan, akan memperketat keluar masuk unggas ke Kalteng, serta harus dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari instansi yang berwenang.<br /><br />Terpisah, Kepala Seksi Kesehatan Veteriner Distanak Kobar Lilis Masliga yang dihubungi via telepon selular menyampaikan, kasus kematian unggas jenis ayam secara mendadak di Kobar terus bertambah.<br /><br />Hal tersebut terjadi pada ayam milik salah satu warga Kobar Sajimin, warga Gang Banteng, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan, ketika tim melakukan pemeriksaan di kandang ayam miliknya.<br /><br />"Tim penanganan flu burung dari Distanak Kobar saat ini masih melakukan pemeriksaan di lapangan. Dari 25 populasi ayam milik warga yang diperiksa, tiga di antaranya mati mendadak," ungkapnya.<br /><br />Sementara berdasarkan hasil rapid test yang dilakukan petugas, didapati ayam yang mati itu memiliki tanda-tanda mirip flu burung, namun belum dapat dipastikan secara laboratorium.<br /><br />Untuk mengantisipasi penyebaran dugaan virus flu burung, Distanak Kobar segera bertindak sesuai prosedur yang ditetapkan, yakni dengan melakukan penyemprotan desinfektan pada kandang ayam milik warga. <strong>(das/ant)</strong></p>