Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di Samarinda, Kalimantan Timur, kehabisan stok bahan bakar minyak khususnya premium dan solar akibat terlambatnya pasokan. <p style="text-align: justify;">Dari pantauan pada Rabu dinihari di SPBU Jalan Kusuma Bangsa, puluhan kendaraan roda dua terlihat mengantre untuk mengisi BBM jenis premium.<br /><br />Antrean terlihat didominasi oleh kendaraan bertangki besar dengan kapasitas 16 hingga 17 liter.<br /><br />Bahkan, sebuah Vespa yang biasanya hanya berkapasitas hingga empat liter terlihat sempat mengisi premium hingga 17,3 liter.<br /><br />Pada Rabu siang, petugas SPBU di Jalan Kusuma Bangsa itu terlihat memasang pengumuman Bensin dan Solar Habis dan hanya terlihat beberapa kendaraan roda dua yang mengisi BBM jenis pertamax.<br /><br />Stok Premium dan solar juga terlihat habis lebih awal di SPBU Jalan RE Martadina Samarinda.<br /><br />Di SPBU yang biasanya padat antrean tersebut hanya terlihat belasan motor yang mengisi pertamax.<br /><br />"Stok yang ada hanya pertamax sementara premium dan solar abis karena pasokan terlambat," ungkap salah seorang petugas SPBU di Jalan RE Martadinata yang tidak ingin disebutkan namanya.<br /><br />Antrean panjang baik roda dua maupun roda empat terlihat di SPBU Jalan Slamet Riyadi.<br /><br />Di SPBU milik Pertamina tersebut terlihat hanya melayani penjualan premium dan pertamax sementara petugas SBPU terlihat memasang pengumuman solar habis.<br /><br />Pemandangan berbeda juga terlihat di SPBU Jalan Juanda, yang hanya melayani pembelian solar, sementara pertamax dan premium juga habis.<br /><br />"Kemarin (Selasa), SPBU itu terlihat tutup lebih awal karena kehabisan stok premium, pertamax dan solar. Tapi hari ini kembali buka tetapi hanya solar yang ada," ungkap seorang warga Samarinda, Adi.<br /><br />Stok premium juga terlihat habis lebih awal di SPBU Jalan AW. Sjahranie Samarinda.<br /><br />Di SPBU yangkhusu menjual solar non subsidi itu hanya melayani pembelian pertamax.<br /><br />"Sejak pagi, belum ada pasokan premium dan kami tidak tahu apa sebabnya karena belum ada pemberitahuan dari Pertamina. Biasanya, jika pasokan terlambat pihak Pertamina menyampaikan alsannya kepada kami namun sampai saat ini kami belum mendapat informasi keterlambatan itu. Baru hari ini pengiriman terlambat dan sebelumnya normal," ungkap pengawas SPBU Jalan AW. Sjahranie, Saehuddin.<br /><br />Jatah premium untuk SPBU tempatnya bekerja kata dia hanya 16 kilo liter per hari dan biasanya hanya cukup hingga delapan jam.<br /><br />"Kalau pagi diantar biasanya sore sekitar pukul 15. 00 Wita sudah habis. Untuk premium tetap ada begitu pula solar karena kami menjual khusus non subsidi," kata Saehuddin.<br /><br />Kepala Terminal BBM Pertamina Samarinda, tidak bersedia ditemui saat akan dikonfirmasi terkait terlambatnya pasokan BBM tersebut di sejumlah SPBU.<strong> (das/ant)</strong></p>