Sekda Ajak Masyarakat Tekan Angka Stunting

oleh
oleh
Yosepha Hasnah, Sekda Sintang

Sintang, KN – Stunting menjadi salah satu isu hangat yang terus bergulir hingga saat ini. Upaya penekanan angka stunting nampaknya masih terus digelorakan.

Upaya pencegahan stunting dilakukan sejak ibu mengandung. Kemudian dilanjutkan hingga anak dilahirkan dan memasuki usia 100 hari pertama kehidupan.

Hal itu dilakukan lantaran stunting merupakan kondisi gagal tumbuh anak balita akibat kekurangan gizi kronis. Kondisi ini terutama terjadi pada seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK) otak sehingga memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak.

Olehkarenanya, Sekretaris Daerah (Sekda) Sintang, Yosepha Hasnah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Sintang. Caranya, dengan memperhatikan asupan gizi ibu hamil yang cukup, sehingga tidak banyak ditemukan bayi tidak sesuai tumbuh dengan umurnya.

“Perhatikan gizi ibu hamil sampai bayi usia 2 tahun” ujar Yosepha, Minggu (23/2/2020).

Selain itu, Yosepha juga mengajak masyarakat di Kabupaten Sintang untuk melakukan langkah nyata dalam mencegah penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, penyebaran HIV AIDS. “Kita mulai di dalam keluarga kita masing-masing. Saya juga minta agar jangan cepat memberikan handphone kepada anak-anak. Batasi juga pemanfaatan handphone misalnya ijinkan mereka menggunakan handphone pada Sabtu dan Minggu saja. Dan tentunya, saya berpesan agar kita menerapkan pola hidup sederhana,” katanya.

Tidak Hanya itu, peran orangtua dalam lingkungan anak juga penting, karena karakter anak akan mudah dibentuk apabila orangtuanya sendiri yang melakukannnya. “Maka didiklah anak kita dengan karakter yang baik, sehingga kelak mereka menjadi generasi penerus yang berintegritas dan berkarakter,” pungkasnya. (*)