Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, M Zeet Hamdy Assovie mengakui, anggaran daerah sampai saat ini masih sangat tergantung dengan pemerintah pusat. <p style="text-align: justify;">"Rata-rata kontribusi pendapatan asli daerah Provinsi Kalbar terhadap APBD baru mencapai 41,09 persen," kata M Zeet saat pembukaan rakor pendapatan dengan pemerintah kabupaten/kota se-Kalbar Tahun 2012 di Pontianak, Senin.<br /><br />Sisa kebutuhan anggaran, ujar dia, sebesar 53,4 persen dari kontribusi dana perimbangan.<br /><br />Menurut dia, kondisi itu tidak hanya untuk APBD provinsi melainkan juga kabupaten dan kota di Kalbar.<br /><br />Secara umum, lanjut dia, terlihat pertumbuhan yang positif dari segi jumlah APBD maupun pendapatan asli daerah Kalbar dalam lima tahun terakhir.<br /><br />Pada tahun 2007, total APBD Kalbar sebesar Rp1,185 triliun. Sedangkan tahun 2012, target APBD sebesar Rp2,89 triliun; realisasi hingga Oktober Rp2,596 triliun atau sudah 89,79 persen.<br /><br />Sementara target pendapatan asli daerah tahun 2012 sebesar Rp1,167 triliun; realisasi hingga Oktober Rp988,946 miliar atau 84,67 persen.<br /><br />Rata-rata kenaikan APBD Kalbar dalam lima tahun terakhir sebesar 17,41 persen; dan merata pertumbuhan PAD 18,91 persen.<br /><br />Ia juga mengajak petugas yang melakukan pemungutan pajak dan retribusi daerah untuk meninggalkan paradigma lama.<br /><br />"Pendekatan yang lebih berorientasi kepada kepentingan pemerintah, harus diubah menjadi pendekatan kepada kepentingan masyarakat," kata M Zeet.<strong> (phs/Ant)</strong></p>