Organisasi Sosial (Orsos) Coy Indonesia Protokol (CIP) Kabupaten Melawi menggelar pelatihan etika keprotokolan, yang diikuti oleh para perangkat desa seperti Sekretaris Desa serta tim penggerak PKK ditingkat desa, Kamis (15/12) di aula Limur Bernaung. <p style="text-align: justify;">Sekretaris jenderal CIP Melawi, Armin saat dijumpai dalam kegiatan tersebut menilai pelatihan Etika Keprotokolan Pemerintah desa ini dilakukan karena aparat desa kerap kedatangan tamu-tamu penting, baik itu tamu dari pemerintah kabupaten maupun luar. Dan untuk menyambut para tamu yang datang itu, biasanya ada etika keprotokolan yang harus diketahui dan dipahami oleh para perangkat desa yang ada serta masyarakat setempat.<br /><br />“Kegiatan ini kita melibatkan perangkat desa, seperti Sekdes maupun tim penggerak PKK ditingkat desa. Mengingat desa sering dikunjungi tamu penting pemerintah. Sehingga perlu dilatih etika keprotokolanya, agar kegiatan yang direncanaka berjalan dengan baik dan lancar,” ucap nya.<br /><br />Ia berharap melalui kegiatan ini dapat menambah pengetahuan para perangkat desa tentang keprotokolan dipemerintahan serta untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) ditingkat desa.<br /><br />“Harapan kita kegiatan ini tidak haya seremonial saja, namun ada ilmu yang bisa dibawa pulang oleh para peserta pelatihan,” terang Armin. <br /><br />Dalam kesempatan itu juga dihadiri, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Melawi, Ny Nurbeity Eka Mulyastri Panji sekaligus membuka secara resmi kegiatan, Kabag Humas Setda Melawi, Fahruji, Sekretaris BPMPD-KB dan Pol Kabupaten Melawi, Armansyah serta Direktur Eksekutif CIP Melawi, Oslan Junaidi.<br /><br />“Pembangunan Manusi dan peningkatan pengetahuan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah Kabupaten Melawi saja, tetapi dapat dilakukan oleh berbagai pihak seperti Lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM), kelompok masyarakat peduli dan organisas sosial<br /><br />seperti yang dilakukan oleh Coy Indonesia Protokol (CIP) ini,” ucap wanita yang akrap disapa Astrid ini.<br /><br />Ia juga meminta kepada para narasumber nantinya dapat memberikan materi atau pelajaran yang berarti dengan bahasa dan cara yang lugas sehingga mudah dan dimengerti oleh para peserta. Wanita ramah ini juga berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan, baik kepada perangkat desa, kecamatan maupun kepada masyarakat.<br /><br />“Karena dengan memahami keprotokolan maka kita akan tahu dan mampu menata sikap, menata tempat, menata pakaian bahka menata makanan baik, bagi keluarag maupun bagi orang lain,” pungkasnya. <strong>(phs)</strong></p>