Seminar Strategis Penyiaran Publik RRI

oleh
oleh

Peran strategis Lembaga Penyiaran Publik untuk membangun dan memperkokoh kebhinekaan menjadi tema dalam Seminar Jambore Siaran Nasional III tahun 2013 di Jambi, Jumat (26/4/2013) di Ruang Mayang Mangurai, Bappeda Provinsi Jambi. <p style="text-align: justify;">Seminar yang dibuka Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus ini bertujuan membuka wawasan luas mengenai makna strategis Lembaga Penyiaran Publik. RRI, menurut Gubernur Jambi, memiliki sejarah panjang dalam berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).<br /><br />Kehadiran tokoh-tokoh nasional dalam kegiatan ini, juga menyerap masukan dari tokoh-tokoh nasional ini, dapat membuahkan hasil maksimal, sebab keberadaan RRI di Indonesia tidak terlepas dari sejarah panjang berdirinya NKRI.<br /><br />“Tidak bisa dipungkiri, memang RRI dari dulu merupakan sumber heroik dalam menuju kemerdekaan. Kita tidak bisa bayangkan, tanpa RRI saat dulu, tidakakan mungkin Negara Kesatuan bisa tercipta. Masyarakat se-Indonesia pada saat itu berjuang untuk membela kepentingan kemerdekaan Negara Republik Indonesia,” ujar H. Agus Hasan Basri.<br /><br />Pembicara lain dari PBB, Direktur UNIC Michele Zaccheo, mengatakan, sudah ratusan tahun radio telah menjadi  instrumen jembatan komunikasi di seluruh dunia, menjelma menjadi kekuatan yang hebat. Radio publik memilki tangggung jawab sosial, namun bila di salahgunakan, radio  dapat menjadi pemicu konflik. Seharusnya, Radio Publik, menurut PBB, memilki misi memberikan perlindungan anak, menjaga perdamaian, dan Hari Radio mendorong resolusi, Radio sebagai alat diplomasi.<br /><br />Pembicara lain, Bupati Sintang, Drs. Milton Crosby, M.Si sebagai user RRI, merasa cukup puas dengan hadirnya RRI dan perkembangan RRI dewasa ini. Sebagai radio berkelas internasional, RRI seharusnya juga tidak berpuas diri, namun terus meningkatkan kemampuan daya pancarnya agar tidak ada lagi blank spot di seluruh Indonesia hingga daerah terpencil dan perbatasan.<br /><br />“Kita harap manajemen RRI maupun pemerintah dapat terus memberikan pelatihan pada angkasawan RRI dan memberikan insentif untuk para angkasawan yang bertugas di daerah terpencil dan perbatasan,”harap Milton.<br />Pembicara dalam seminar ini adalah Ketua Dewan Pengawas RRI Zulhaqqi Hafidz, mantan Dirut LPP RRI yang juga ketua IRSI Parni Hadi, Direktur UNIC PBB Michele Zaccheo, dan Bupati Sintang Milton Crosby. <strong>(das/Th)</strong></p>