Keindahan alam yang dimiliki Melawi kaya dengan pesona eksotik, namun sayngnya belum mampu mendongkrak dunia pariwisata Melawi yang tentunya untuk memberikan kontribusi bagi daerah. <p style="text-align: justify;">Ini tentu menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi instansi terkait, khususnya Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) yang merupakan leading sector nya. <br /><br />Melihat persoalan tersebut, seorang pemuda Melawi, Fauzan Ilham menuturkan bahwa melalui seni dan budaya yang dimiliki saat ini dapat menjadi alternatif dalam menopang industri Pariwiisata di Kabupaten Melawi.<br /><br />“Hanya ada satu cara untuk menopang industri pariwisata didaerah kita ini. Yaitu lewat seni dan budaya sebagai alternatifnya. Sebab di Melawi belum ada tempat objek wisata yang dikelola oleh pemerintah dengan baik. Sehingga belum dapat memberikan kontribusi atau PAD,” ungkapnya ketika ditemui di Nanga Pinoh belum lama ini.<br /><br />Lebih la njut dikatakannya, jika pemerintah serius dalam mendongrak dunia pariwisata, khususnya melalui seni dan budaya. Tentu akan berdampak baik bagi daerah itu sendiri. Dilain sisi, sebagai upaya untuk mengenalkan daerah kita ini melalui seni dan budaya tersebut.<br /><br />“Bayangkan saja, ketika sumber daya alam kita sudah habis. Maka sudah tentu kita akan beralih pada industri pariwisata yang ada. Kita mengetahui bahwa wilayah kita ini, 70 persen masih berstatus hutan. Dan pengembangan wisata adalah salah satu yang dapat dijadikan alternativenya. Apalagi, kita memiliki budaya serta keindahan alam yang bisa menarik wisatawan asing maupun lokal,” katanya. (KN)</p>