Seorang Pemimpin Di Mata Bupati Sintang

×

Seorang Pemimpin Di Mata Bupati Sintang

Sebarkan artikel ini

“Pemimpin sejati adalah yang takut akan Tuhan , bisa bersikap adil dan mengerti akan keinginan rakyatnya….Juga tegas dan Berani!” <p style="text-align: justify;">Ketika kesempatan menjadi pemimpin suatu wilayah,  tentunya setiap orang ingin menjadi pemimpin yang terbaik dan dicintai oleh rakyat yang dipimpinnya. Semua orang memiliki kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin, namun tidak semuanya mampu menjadi pemimpin yang baik. <br /><br />Menurut Bupati Sintang Milton Crosby, untuk menjadi seorang pemimpin didaerah bukan suatu hal yang mudah, karena segala sesuatu yang dijalankannya akan menjadi panutan bagi daerah dan masyarakat yang dipimpin.<br /><br />“Tidak sedikit pemimpin yang gagal dalam menjalankan perannya, karena gaya kepemimpinan dan kebijakannya yang dinilai masyarakat kurang tepat,” kata Milton pada kalimantan-news.com, Senin (12/03/2012).<br /><br />Seorang pemimpin lanjut Milton, harus memiliki visi dan misi, serta tujuan yang jelas. <br /><br />“Ibarat sebuah kapal, seorang pemimpin adalah nahkoda yang memiliki tujuan kemana kapal tersebut akan berlabuh,” ungkapnya.<br /><br />Selanjutnya pemimpin yang baik wajib menyampaikan tujuan, visi dan misinya kepada bawahan serta rakyatnya, dengan tujuan agar semuanya memiliki motivasi untuk mencapai tujuan yang sama. <br /><br />“Artinya pemimpin harus bisa memberikan bimbingan untuk menggerakan rakyatnya menuju tujuan yang telah ditentukan guna kemakmuran rakyatnya,” kata Milton.<br /><br />Bupati Sintang dua periode ini juga mengungkapkan bahwa pemimpin yang cerdas harus memiliki karakter yang kuat. Berani mengambil tantangan, dan yakin bahwa resiko yang diambilnya akan memberikan keuntungan bagi rakyatnya. <br /><br />“Walaupun tak jarang pemimpin yang seperti ini banyak dicela orang, karena keberaniannya mengambil resiko. Namun jangan salah, pemimpin seperti ini selalu berpikir untuk memberikan inovasi ke depan kepada rakyat yang dia pimpin,” jelas Milton.<br /><br />Hal tersebut diakui Milton, karena selama periode pertama memimpin Kabupaten Sintang, tak jarang dirinya harus mengambil resiko untuk suatu kebijakan yang tujuannya adalah untuk masyarakat.<br /><br />“Sebagai pemimpin, saya menyadari itu. Tidak selamanya suatu kebijakan itu dianggap baik. Namun jika suatu kebijakan tersebut mampu masyarakat telaah dengan baik, tentunya akan menjadi kebijakan yang menguntungkan bagi seluruhnya,” ujarnya.<br /><br /><br /><strong>Tiga Syarat Seorang Pemimpin<br /></strong><br />Milton Crosby, kelahiran Baitani yang tanggal 18 Juni 2012 berusia 53 tahun, dan pada Pemilukada Gubernur Kalimantan Barat nanti akan ikut mencalonkan diri, memiliki 3 resep kepemimpinan yang selalu menjadi acuannya dalam menggerakan roda pemerintahan selaku Bupati dua periode.<br /><br />“Ada 3 hal yang selalu saya pegang dalam setiap gerak saya, baik dipemerintahan maupun dihadapan masyarakat Sintang,” ungkapnya.<br /><br />3 hal yang dimaksudkan dirinya adalah seorang pemimpin daerah harus memiliki jiwa nasionalis, religius dan merakyat.<br /><br />“Tanpa 3 hal tersebut, saya rasa pemimpin didunia ini akan gagal total, kecuali dia adalah seorang pemimpin yang otoriter dan diktaktor,” ujarnya.<br /><br />Dijelaskan, seorang pemimpin pemimpin yang religiusitas adalah seorang pemimpin yang takut akan Tuhan. <br /><br />“Artinya seorang pemimpin harus punya tanggung jawab moral dan selalu ingat bahwa ia harus menjalankan konstitusi dan aturan secara benar seperti yang telah diamanahkan,” kata Milton<br /><br />Lanjutnya, Kalimantan Barat yang memiliki luas wilayah nomor 4 setelah Papua, Kaltim dan Kalteng ini adalah wilayah yang sangat majemuk masyarakatnya baik suku, agama, bahasa, adat istiadat dan budaya serta berbatasab darat langsung dengan Malaysia. Dengan demikian, diperlukan juga seorang pemimpin yang memiliki jiwa nasionalisme.<br /><br />“Pemimpin yang nasionalisme, yaitu pemimpin yang bukan hanya bagi suku atau agama tertentu tapi adalah bagi semua golongan, suku dan agama serta bisaisa berdiri ditengah bagi masyarakat yang dipimpinnya,” jelasnya.<br /><br />Pemimpin yang merakyat, jelas Milton adalah pemimpin yang mengerti bahwa ia adalah bagian dari rakyatnya karena ia dipilih oleh rakyat, dan sebagai pemimpin yang ia pikirkan adalah semata-mata kepentingan dan kesejahteraan rakyatnya.<br /><br />“Makanya saya sering berkunjung ke daerah-daerah untuk mendengarkan langsung keluhan masyarakat. Dalam setiap kunjungan saya selalu sempatkan melakukan dialog dengan masyarakat. Memberikan motivasi, mendengarkan keluhan masyarakat dan memberikan solusinya merupakan salah satu tanggung jawab pemimpin. Kepada pemimpinlah masyarakat menyampaikan keluhannya,” tegasnya.<br /><br />Diingatkan Milton, membangun hubungan komunikasi yang baik antara pemimpin dan rakyatnya serta pemimpin dengan bawahannya, akan memperlancar kerjasama dan meningkatkan loyalitas kepada pemimpin.<strong> (*)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses