Sering Dilalui Mobil Angkutan, Jalan Menuju Ella Mulai Hancur

oleh
oleh

Curan hujan yang tinggi belakangan ini diserta dengan tingginya arus lalu lintas eksepedisi angkutan sawit membuat Nanga Pinoh menuju ke Ella Hilir semakin parah. Titik jalan tersebut membuat arus transportasi mulai menimbulkan hambatan bagi masyarakat yang hilir mudik, hingga keluhan masyarakatpun mulai terdengar. <p style="text-align: justify;">Seperti yang disampaikan seorang warga Melawi, Aliyu Rahman. Ia mengaatakan, jalan menuju ke Ella menurutnya belum ama ditingkatkan pemerintah. Namun kerusakan terasa begitu cepat muncul. “Mungkin karena banyak angkutan sawit dengan muatan yang berat melalui jalur tersebut,” ungkapnya, sepulang dari Ella, Jumat (2/6) lalu.<br /><br />Lebih lanjut Ia mengatakan, kerusakan itu mulai terasa sejak dari Simpang Tahlut menuju ke simpang Dusun Mulung. Sejumlah titik jalan rusak terlihat dan cukup mengganggu. Penimbuanan yang dilakukanpun terlihat hanya bongkaran batu batu besar yang bertumpuk tak rapi.<br /><br />“Tumpukan timbunan batu di lokasi yang rusakpun tidak rapi sehingga percuma, dan tetap menyulitkan pengguna kendaraan. Ada beberapa titik yang dinilai sangat parah, sehingga semakin dilewati semakin dalam. Terlebih ketika itu saya melihat dilalui dam truk pembawa sawit yang bermuatan berat,” paparnya.<br /><br />Liyu mengatakan, seharusnya dibuat seperti jembatan timbang untuk membatasi mobil angkutan yang lewat dengan muatan berlebihan. “Kalau melarang melalui mungkin tidak bisa juga, karena jalan umum. Namun seharusnya pihak perusahaan nyadar diri, kalau bawa angkutan, juga harus memperhatikan jalan, jangan dibiarkan,” ucapnya.<br /><br />Aliyu juga mengatakan, jika jalan tersebut terlalu lama dibiarkan, maka akan semakin parah. Karena setiap hari selalu dilewati oleh kendaraan-kendaraan. Terlebih mobil-mobil angkutan yang bermuatan swait. <br /><br />“Kita berharap, Pemkab bisa kembali menginstruksikan kepada perusahaan sawit, untuk segera melakukan penimbunan dan jalan-jalan yang rusak. Namun penimbunan digilas dengan stombal, bukan hanya menumukan batu saja. Kemudian kepada UPJJ, diharapkan bisa meperbaiki jalan tersebut, karena status jalan itu adalah jalan Kabupaten,” pungkasnya. (KN)</p>