Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, akan mencanangkan gerakan tanam mangrove untuk mencegah terjadinya abrasi pesisir pantai wilayah tersebut. <p style="text-align: justify;"><br />"Pencanangan gerakan ‘Ayo Tanam Mangrove’ (ATM) rencananya akan dilakukan akhir November 2015 oleh Bupati Seruyan," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Seruyan Bahrun Abbas di Kuala Pembuang, Selasa.<br /><br />Ia mengatakan, pada tahap awal penanaman pohon mangrove akan dilakukan di kawasan Pantai Tanjung Siamuk Desa Sungai Undang Kecamatan Seruyan Hilir dengan melibatkan masyarakat, khususnya masyarakat nelayan yang berada di pesisir pantai.<br /><br />"Selain itu, sudah ada beberapa perusahaan yang menyatakan siap terlibat dalam pengembangan hutan mangrove di Seruyan, karena mereka juga punya alokasi anggaran untuk konservasi," katanya.<br /><br />Mantan Kepala Dinas Kesehatan Seruyan ini menjelaskan, hutan mangrove merupakan hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut.<br /><br />Hutan mangrove yang dikenal juga dengan nama hutan bakau memiliki fungsi yang cukup banyak baik untuk ekosistem pantai maupun sebagai pelindung ekosistem di daratan.<br /><br />"Hutan bakau memiliki banyak fungsi, di antaranya sebagai habitat berbagai satwa, pelindung terhadap bencana alam hingga tempat rekreasi dan pariwisata, sarana pendidikan dan penelitian," katanya.<br /><br />Ia menambahkan, berdasarkan fungsi hutan bakau tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar pantai pada saat ini maupun masa yang akan datang di "Bumi Gawi Hatantiring" khususnya di wilayah pesisir.<br /><br />"Agar tetap terjaga kelestarian dan fungsinya, hal ini perlu diantisipasi dengan upaya terus menerus dalam meningkatkan pemulihan vegetasi pantai dengan melakukan penanaman hutan mangrove, serta sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya vegetasi mangrove," katanya. (das/ant)</p>