Seskab: Tokoh Agama Berpolitik Sebaiknya Dirikan Parpol

×

Seskab: Tokoh Agama Berpolitik Sebaiknya Dirikan Parpol

Sebarkan artikel ini

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menganjurkan agar tokoh agama yang melakukan gerakan politik seperti Din Syamsuddin dan Syafie Maarif mendirikan partai politik atau organisasi kemasyarakatan seperti Nasional Demokrat (Nasdem). <p style="text-align: justify;">"Biar jelas dan terang. Jangan gagak hitam menampilkan diri seperti merpati putih," katanya di Jakarta, Senin (31/01/2011) mengomentari tindakan dan pernyataan sejumlah tokoh lintas agama yang dinilai sudah bukan lagi gerakan moral melainkan berpolitik. <br /><br />Menurut Dipo, pihaknya lebih menghargai Nasional Demokrat yang dipimpin Surya Paloh, karena bentuk dan sosoknya yang jelas sebagai Ormas, sehingga wajar dan sah ketika mengkritik atau menggunakan media miliknya untuk kepentingan politiknya. <br /><br />"Selamat pada Nasdem, mau mengkritik setiap hari juga boleh. Wajar saja karena Nasdem sudah mendeklarasikan diri sebagai ormas yang berpolitik. Lebih baik Nasdem yang mengkritik tapi jelas sebagai ormas. Terserah masyarakat sendiri yang nantinya menilai kritikan itu benar atau salah," katanya. <br /><br />Dipo yang dikenal sebagai mantan aktivis itu kembali mengulang pernyataannya bahwa tidak boleh menggunakan label tokoh agama untuk berpolitik, khususnya Din Syamsuddin dan Syafie Maarif karena tindakan keduanya bukan lagi sekedar gerakan moral melainkan sudah merupakan gerakan politik. <br /><br />"Ini negara demokrasi, silahkan buat partai dan ormas jika ingin berpolitik," tegasnya. <br /><br />Dipo justru menyetujui pendapat Nahdlatul Ulama yang menyerukan agar ulama tidak mengeritik dengan gaduh. <br /><br />"Menurut saya tokoh agama jangan membuat gaduh, dan jangan pongah juga," kata Dipo. <br /><br />Tidak diperlukan <br /><br />Menanggapi anjuran Dipo Alam agar tokoh agama lebih baik mendirikan parpol atau ormas, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan masing-masing tokoh agama sudah memiliki organisasi, sehingga pembentukan organisasi politik tidak diperlukan. <br /><br />"Saya tidak mau melayani pernyataan tersebut," katanya. <br /><br />Din sebaliknya menyatakan pernyataan Dipo Alam merupakan pengalihan isu dari apa yang telah dinyatakan para tokoh lintas agama. <br /><br />"Saya tidak punya waktu melayani tuduhan seperti itu karena bersifat mengalihkan perhatian orang, sikap seperti itu hanya menunjukan kekerdilan politik, maka saya mau tidak melayani," katanya. <br /><br />Yang jelas, kata Din, "anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu,".<strong> (phs/Ant)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.