Perusahaan tambang bijih besi PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO), di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, membangun tempat penangkaran rusa sambar di kawasan hutan meranti putih di Sebelimbingan, Pulaulaut Utara, Kotabaru. <p style="text-align: justify;">Human Resources Development/General Affair (HRD/GA) PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) ID Ketut Dharmaja di Kotabaru, Rabu, mengatakan, tahap awal perusahaan akan mengirimkan sepasang rusa sambar.<br /><br />"Penangkaran rusa tersebut merupakan dukungan perusahaan terhadap program pemerintah yang akan menjadi kawasan hutan meranti putih, sebagai kawasan eko wisata," terangnya.<br /><br />Sebelumnya, Direktur Operasional PT SILO, Hendrik, mengatakan, perusahaan membangun tempat penangkaran rusa sambar asal Kalimantan Timur (Kaltim).<br /><br />Pembuatan tempat penangkaran rusa tersebut sebagai salah satu bentuk perhatian perusahaan industri pertambangan itu terhadap kelestarian hewan langka, yang salah satunya adalah rusa sambar.<br /><br />Rusa jenis itu khusus didatangkan dari daerah Penajam, Kaltim, sebanyak lima ekor dan ditangkarkan di Pulau Sebuku (400 km timur Banjarmasin).<br /><br />Sementara itu, Pemkab Kotabaru berencana mengembangkan tanaman meranti putih (shorea bracteolata dyer) hingga 3.000 hektare di kawasan hutan lindung Sebelimbingan, Pulau Laut Utara.<br /><br />Terpisah, Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani mengatakan, saat ini tanaman meranti putih di Desa Sebelimbingan tersisa sekitar 8,3 hektare dari sekitar 300 hektare.<br /><br />"Sebagian besar tanaman meranti yang ditanam PT Inhutani sekitar tahun 70-an itu dibabat oleh perambah hutan," paparnya.<br /><br />Meski telah banyak yang dijarah, Pemkab Kotabaru berencana untuk mengembangkan tanaman meranti yang lebih luas lagi yakni, hingga 3.000 hektare. Namun perlu dukungan dari Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Kehutanan.<strong> (das/ant)</strong></p>