Sintang: Tim Gabungan Padamkan Kebakaran lahan di Desa Ulaj Jaya

oleh
oleh

Sebanyak 100 petugas terdiri atas anggota Polres Sintang, Kodim 1205/Sintang dan Manggala Agni melakukan upaya memadamkan sejumlah titik kebakaran lahan di wilayah desa ulak jaya, kecamatan Sintang Kota, Minggu (6/9). <p style="text-align: justify;">Kapolres Sintang, AKBP. Mahyudi Nazriansyah mengatakan kegiatan pemadaman kebakaran lahan dilakukan sebagai upaya pencegahan merebaknya jumlah titik api di Kabupaten Sintang.<br /><br />" Kali ini kita berupaya membantu rekan-rekan manggala Agni yang terus berusaha memadamkan api disejumlah lahan yang terbakar. Kegiatan ini, juga melibatkan Kodim 1205/Sintang" katanya.<br /><br />Menurut pantauan dari beberapa Polsek, tambah Kapolres menjelaskan terdapat sejumlah titik api di Kabupaten Sintang, dan dampaknya sudah mulai dirasakan seperti muncul asap. <br /><br />" Setidaknya upaya ini dapat mengurangi dampak asap yang saat ini sudah dalam kategori berbahaya untuk kesehatan," jelasnya.<br /><br />Setelah melakukan upaya pemadaman ini, rencananya Senin (7/9) besok. Pihaknya akan melaksanakan rapat bersama dengan Pemerintah Daerah dan stakeholder, dalam merumuskan solusi terbaik dalam mengatasi persoalan kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Sintang ini.<br /><br />" Kita telah menghubungi Bupati, namun beliau sedang berada diluar kota. Dan Senin (7/9) besok direncanakan mengadakan rapat dengan seluruh elemen untuk membentuk satgas," kata Kapolres.<br /><br />Ia berharap, dalam rapat nanti ada solusi dari Pemerintah Daerah yang terbaik untuk mengatasi persoalan ini. Seperti bagaimana masyarakat tetap berladang tanpa melakukan pembakaran lahan.<br /><br />" Berladang dengan membakar lahan ini sudah dapat dikatakan budaya oleh sebagian masyarakat. Oleh sebab itu, selain melakukan pencegahan dengan turun kelapangan, kita juga berupaya mengubah mainset masyarakat dengan cara memberikan edukasi," jelasnya.<br /><br />Mantan Kapolres Putussibau ini menuturkan, diperlukan peran semua pihak dan kesadaran masyarakat dalam mengatasi persolan ini.<br /><br />" Kita ketahui dampak yang kita rasakan saat ini sudah cukup merugikan semua pihak, yakni terganggu polusi udara, sehingga berbahaya bagi kesehatan dan juga bagi transportasi," katanya.<br /><br />Sementara itu, Kasdim 1205/Sintang, Mayor Inf Syafendi mengatakan pihaknya juga telah memerintahkan anggotanya mulai dari tingkat Kodim hingga Danramil untuk ikut berupaya melakukan pencegahan pembakaran lahan dan hutan diwilayahnya tugasnya.<br /><br />"Kita sudah memerintahkan prajurit hingga Danramil untuk ikut melakukan pencegahan pembakaran lahan ini," ujarnya.<br /><br />Bahkan, lanjut Kasdim pihaknya akan segera memanggil seluruh Danramil yang ada di Kabupaten Sintang untuk melaksanakan koordinasi dan dorongan dalam mengatasi persoalan ini.<br /><br />" Kita akan mengutamakan memberikan penyadaran kepada masyarakat, atas bahayanya membuka lahan dengan cara membakar ini," katanya.<br /><br /><br />Petugas Manggala Agni Sintang, Kadarwanto, menjelaskan saat ini di Kabupaten Sintang terdeteksi 50 titik api, yang dipantau oleh satelit NOA, dari 14 Kecamatan, Kecamatan Ketungau Hulu yang memiliki jumlah hotspot terbanyak yakni 11 titik.<br /><br />" Dalam memadamkan api ini, kita terkendala akses masuk ke titik api, dan sebelumnya kita juga mengalami kerusakan jaringan satelit," katanya.<br /><br />Namun, sebanyak 60 personil telah diterjunkan kelapangan untuk melakukan pemantauan dan pemadaman titik api.<br /><br />Pemadaman api tersebut dilakukan dengan cara mensekat titik kebakaran yang ada di dua lokasi milik perusahaan perkebunan dan milik masyarakat.<br /><br />" Saat ini Kabupaten Sintang menempati peringkat pertama dalam kasus kebakaran lahan dan hutan ini," katanya.<br /><br />Pemilik lahan di wilayah Desa Ulak Jaya, Juanda mengatakan ia sama sekali tidak mengetahui asal api yang membakar lahannya seluas kurang lebih satu hektar ini.<br /><br />" Dari minggu yang lalu api ini merembet ke lahan kosong saya, sebelumnya saya sudah berusaha melakukan pemadaman namun tidak bisa," katanya.(*)</p>