Sintang Tuan Rumah Pameran Wastra Borneo 2016

oleh
oleh

Museum Kapuas Raya milik Pemerintah Kabupaten Sintang dipercayakan menjadi tuan rumah pelaksanaan pameran kain tradisional regional yang diikuti tiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Brunai Darusalam. <p style="text-align: justify;">“Pameran ini dinamakan Wastra Borneo. untuk itu kita harus menyiapkan kegiatan ini dengan baik” terang Lindra Azmar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sintang saat memimpin rapat persiapan Wastra Borneo di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang pada Selasa, 13 September 2016.<br /><br />“Wastra Borneo merupakan kegiatan besar karena akan diikuti oleh museum di Indonesia, Malaysia dan Brunai Darusalam. Kita juga harus mampu memanfaatkan kegiatan ini untuk mempromosikan objek wisata yang ada di Sintang” terang Lindra Azmar. <br /><br />Lindra Azmar menambahkan Wastra Borneo bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat khususnya generasi muda beraneka kekayaan dan keunikan kain tradisional kita seperti kain tenun ikat, mendekatkan museum kepada masyarakat dengan sasaran pelajar dan  mahasiswa, pemerhati dan peneliti budaya, akademisi, para pelaku industri bidang busana, serta wisatawan.<br /><br />“ini kegiatan museum, namun saya mengharapkan bisa juga mendorong pariwisata di Sintang sehingga peserta dari luar negeri akan kita ajak keliling wisata budaya ke galeri motor bandong, keraton, museum kapuas raya, bukit kelam  dan betang ensaid panjang.<br /><br />Pameran Wastra Borneo akan diisi dengan lomba tenun ikat, lomba fashion show, fashion show dari museum peserta pameran yang akan diikuti oleh museum se kalimantan, museum jawa tengah, museum batik pekalongan, museum tekstil jakarta, museum sarawak, museum brunei darussalam dan museum sabah. Kegiatan ini juga akan dihadiri Gubernur Kalbar, Dirjen kebudayaan Kemendikbud, Direktur pelestarian cagar budaya dan museum Kemendikbud, Kepala museum nasional,dan pimpin museum peserta.<br /><br />“seluruh panitia supaya bekerja keras dan mulai menyiapkan acara ini. Jangan menunggu perintah, tetapi silakan bekerja dan berkoordinasi. kegiatan yang pertamanya di Kalbar. Jaga nama baik Sintang dan Kalbar dengan mensukseskan seluruh acara yang akan dilaksanakan” pinta Lindra Azmar.<br /><br />Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Marchues Afen menjelaskan dalam melaksanakan kegiatan ini ada tiga hal yang penting yakni transportasi, akomodasi dan konsumsi untuk tamu kita karena ini membawa nama negara.     “tema kegiatan ini adalah diversity and beauty beyond the limits of geography. Kita akan mengusung tenun yang utama, ada juga pameran manik-manik” terang Marchues Afen.<br /><br />Siti Musrikah kabid kebudayaan Dikbud menjelaskan  Wastra Borneo merupakan pameran khusus tekstil dan di kalimantan ini, Sintang yang pertama kalinya sebagai tuan rumah karena sebelumnya masih di Malaysia dan Brunai Darussalam. “Wisata budaya ke betang ensaid panjang masih kami pertimbangkan mengingat jalan kesana rusak parah” terang Siti Musrikah.<br /><br />Pastor Jacques Maessen pimpinan Yayasan Kobus menyampaikan rasa senangnya karena Sintang menjadi tuan rumah pameran kain tradisional tersebut. “Saya senang jika Sintang menjadi tuan rumah pameran pakaian warisan tradisional. Kami siap mendukung kegiatan ini. saya sudah berkarya mengembangkan tenun ikat sudah 30 tahun. Tenun ikat Sintang baru saja mendapat respon dari Amerika Serikat dan Belanda yang akan melihat sendiri ke Sintang karena di buat oleh kaum wanita dan membawa pesan kebudayaan. <br /><br />Sugiman Karyaredja dari Koperasi Jasa Menenun Mandiri menyatakan siap mendukung pameran wastra borneo 2016 dengan menggelar lomba pembuatan kain tenun ikat lengkap dengan demonstrasi proses dan tahapan pembuatan kain tenun.(Hms)</p>