SKPD Diminta Buat Program Realistis Yang Tepat Guna

×

SKPD Diminta Buat Program Realistis Yang Tepat Guna

Sebarkan artikel ini

Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, Imam Sabirin meminta agar sejumlah Satuaan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yang masuk dalam bidang Komisi A seperti bidang pendidikan dan kesehatan untuk membuat program yang lebih relaistis, sehingga memiliki azas manfaat bagi masyarakat terutama di daerah pedalaman. <p style="text-align: justify;">“Yang saat maksudkan dalam realistis ini yiatu pembangunan apa yang ada di sekitar kecamatan yang bisa tepat guna, baik dibidag pendidikan maupun bidang kesehatan, da rencananya akan kami bahas dalam rapat kerja dengan sejumlah SKPD yang dibidangi oleh Komis A,”jelas Sabirin pada kalimantan-news.com, Jumat (07/12/2012).<br /><br />Dikatakan Sabirin, bahwa dalam anggaran APBD murni bukan ajag cegal-cegalan akna tetapi, benar-benar memiliki manfaat bagi masyarakat. Sebab yang tertampung dalam APBD tersebut yiatu dari hasil Musrembang dan Reses.<br /><br />“Selama ini bukan saya meragukan dinas terkait akan tetapi intinya kita sama-sama lemah dalam koordinasi, pada saat APBD murni. Waktu terbatas bahkan dikejar deadline sehingga sering beberapa program tidak tepat, sudahlah dana tidak besar ditambah lagi penggunaan tidak tepat, saya rasa akan menjadi penyakit sistemik,”cetusnya.<br /><br />Khusus bidang pendidikan, menurut Sabirin kedepannya Komisi A, akan lebih fokus terhadap TK maupun Paud, sekarang ini satu kecamatan baru dua sampai tiga Paud, bahkan mungkin ada kecamatan yang tidak ada TK atau Paudnya. <br /><br />“ Sejumlah TK yang sudah Negeri akan segera kita lengkapi dan yang masih swasta nantinya akan inpentatrisir bagimana nantinya akan dapat dana operasional walupun gedunnya misalnya belum kita bikin,” ujarnya.<br /><br />Sedangkan untuk bidang kesehatan, dikatakan Sabiriin bahwa 70 persen penduduk Kapuas Hulu berada di pedalaman, akan tetapi untuk fasilitas kesehatan kebanyakan hanya berada di kecamatan bukan di pedalaman.<br /><br /> “Jika saya ukur dari Puskesmas ke Puskesdes dijalur Lintas Selatan itu hanya jarak sekilo atau dua kilo sudah ada Polindes, sementara dipelosok jarak enam sampai sepuluh kilo tidak ada fasilitas kesehatan, jadi pembangunan Polindes maupun Puskesdes rencananya akan saya ubah lebih diprioritaskan kedaerah pedalaman,” ucapnya.<strong>(phs/foto:dok)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.