Anggota Komisi III yang juga ketua BK DPRD Sintang, Lucius Nelis menilai jika kinerja daripada SKPD yang ada masih perlu banyak dilakukan perhatian oleh pihak eksekutif khususnya Bupati Sintang selaku Kepala Daerah. <p style="text-align: justify;">Penilaian tersebut diungkapkan Nelis terkait dengan anggaran dari setiap SKPD yang banyak dipergunakan hanya untuk kegiatan perencanaan fisik ketimbang action nyata dilapangan.<br /><br />“Saya berikan contoh seperti Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Dibidang perkebunan , SKPD ini seharusnya memiliki lahan perkebunan percontohan, sedangkan dibidang kehutanan kita lihat sendiri hutan-hutan yang ada di kabupaten Sintang ini seperti apa kondisinya?” ungkapnya pada kalimantan-news.com, Jumat (16/09/2011)<br /><br />Lanjut Nelis, seharusnya ada perencanaan jelas di SKPD yang dapat di jadikan contoh oleh masyarakat.<br /><br />“Berikan contoh pada masyarakat bagaimana cara pelestarian pohon yang sudah langka seperti Belian atau tembesuk untuk dibibitkan termasuk juga jenis buah-buahan hutan,” ungkapnya.<br /><br />Dirinya kembali memberikan contoh, banyak masyarakat pedalaman yang melakukan kegiatan menenun untuk membuat kain khas Sintang. Pihak terkait seharusnya peka dan dapat merealisasikan bahan-bahan untuk dijadikan kain.<br /><br />“Itukan produk tradisional, artinya pihak terkait dapat melakukan perencanaan serta menyediakan bahan bakunya seperti dengan menanam kapas, atau bahan dari serat Nenas. Lahan kita ada, tinggal cari bibitnya saja. Nenas ditanam, buahnya bisa dijual dan seratnya bisa dipakai untuk bahan baku,” jelasnya.<br /><br />Hasil dari kegiatan tersebut, lanjutnya dapat ditindakl lanjuti oleh SKPD lain seperti Disperindagkop Dan UKM yang dapat melakukan kegiatan terencana dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam memasarkan produk-produk lokal.<br /><br />“Dengan demikian, kinerja SKPD tersebut akan jelas arahnya, termasuk juga dengan dana-dana yang ada penggunaannya jelas,” pungkasnya<strong>. (*)</strong></p>
