Solar PLN Menipis, Sintang Terancam Gelap Gulita

oleh
oleh

PLN Rayon Sintang melakukan pengurangan jam oprasional atau pemadaman bergilir akibat stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar menipis. Kabarnya, persoalan tersebut melanda semua kabupaten di Kalbar. <p style="text-align: justify;"><br />“Hari ini  pengurangan jam oprasional sudah mulai kita berlakukan. Tujuannya untuk menekan penggunaan BBM agar tidak terjadi pemadaman total dikemudian hari,” ungkap Manager PLN Rayon Sintang Gurit Bagaskoro, Selasa (19/02/2013) diruang kerjanya.<br /><br />Gurit mengaku tidak mengetahui secara teknis penyebab terjadinya pengurangan stok BBM. Informasi yang ia dapat menyebutkan pengurangan stok terjadi hampir di seluruh kabupaten di Kalbar, termasuk Sekdau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu.<br /><br />“Kalau tidak salah saya, persoalannya sama dengan di Ketapang dan Kayong Utara. Tengker BBM Pertamina tidak bisa bersandar,&rdquo; ucapnya.<br /><br />Dijelaskan Gurit, pemakaian BBM di PLN Rayon Sintang selama 24 jam menghabiskan sebanyak 79 Kilo Liter (KL) solar. Sementara pasokan dari Pertamina hanya mampu sekali pakai, tanpa ada menyiapkan cadangan untuk beberapa hari kedepan. <br /><br />“Tadi pagi hanya datang 80 KL. Kalau 80 KL ini kita pakai habis, hari berikutnya listrik dimungkinkan tidak bisa menyala atau mati total karena belum tentu tiap hari suplay BBM dapat tersalurkan. Bisa jadi terhambat di jalan hingga memakan waktu dua sampai tiga hari,” bebernya.<br /><br />Menyiasati hal tersebut, lanjut Gurit, PLN terpaksa melakukan pengurangan oprasional. Pengurangan oprasional dimaksud untuk menekan penggunaan BBM agar PLN masih tetap bisa melayani di hari-hari berikutnya.<br />“Kita menekan penggunaan BBM dalam sehari minimal 20 KL. Kalau tidak demikian, bisa-bisa kedepannya mati total karena kehabisan stok,” kata Gurit.<br /><br />Pemadaman listrik sudah mulai dilakukan pada pukul 07.00-12.00 untuk luar kota, kemudian pukul 12.00-17.00 pemadaman dalam kota. Pukul 17.00-00.00 kembali dilakukan untuk luar kota dan dilanjutkan dalam kota.<br /><br />Gurit belum bisa memastikan kapan persoalan tersebut berakhir. Menurutnya, selama ini  stok dari Pertamina tidak mencukupi, PLN masih harus  mencari BBM dari AKR. Persoalannya sekarang stok BBM dari AKR tidak mencukupi. <strong>(ast)</strong></p>