Penangkapan truk berisi 40 drum BBM jenis premium di jalan raya Sintang-Putussibau pada Selasa siang (20/11/2012) mencuatkan aroma tak sedap. <p style="text-align: justify;">Haidir, sang sopir truk yang sekaligus pemilik 40 drum BBM jenis Premium "bernyanyi" kalau untuk kelancaran pengangkutan BBM, dirinya telah memberikan "jatah" uang kepada oknum petugas kepolisian Polres Sintang senilai Rp 2 juta yang diberikan setiap bulan tanggal 21.<br /><br />"Itu untuk jatah pengamanan saat melalui wilayah Sintang hingga perbatasan Putussibau," ujarnya.<br /><br />Masih menurutnya, uang tersebut diberikan kepada oknum intel polres bernama "Eka" untuk diberikan kepada Kasat Intel AKP Edwin Saleh, SIK. Uang tersebut lanjut Haidir ditentukan oleh sang oknum.<br /><br />"Mereka yang menentukan nilai 2 juta tersebut," kata Haidir.<br /><br />Uang tersebut, diserahkan kepada Eka di kawasan lintas melawi. Ditambahkan, jika memberikan jatah tersebut, maka perjalanan dapat aman sampai keluar wilayah Sintang.<br /><br />"Ini pengangkutan yang kedua, yang pertama memang aman. Sedangkan yang kedua memang belum saya berikan karena belum tanggal 21, selain itu keuangan saya lagi sulit sebab harus membayar cicilan truk" ujarnya.<br /><br />Haidir juga menyebutkan, jika saat memasuki wilayah Putussibau dirinya juga dijemput oleh petugas kepolisian Putussibau.<br /><br />"Untuk polisi Putussibau, saya dimintakan 1 rupiah untuk setiap liternya," akunya.<strong> (*/foto: dok)</strong></p>