Beberapa waktu yang lalu Anggota DPR/MPR, Hetifah Sjaifudian menggelar sosialisasi empat pilar Indonesia, yakni Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara. Acara tersebut diselenggarakan bekersama dengan civitas akademika STMIK-PPKIA Kota Tarakan Kalimantan Utara. <p style="text-align: justify;">Dalam kesempatan ini Hetifah menyampaikan bahwa keberagaman bangsa Indonesia menjadi kekayaan yang tak ternilai. Tetapi, keberagaman itu sekaligus menjadi tantangan, baik internal maupun eksternal.<br /><br />“Tantangan internal kita antara lain, masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama serta munculnya pemahaman terhadap ajaran agama yang keliru dan sempit, pengabaian terhadap kepentingan daerah serta timbulnya fanatisme kedaerahan, kurang berkembangnya pemahaman dan penghargaan atas kebhinnekaan dan kemajemukan, kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagian pemimpin dan tokoh bangsa, serta tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal”, kata Hetifah.<br /><br />Selain tantangan internal, lanjut Hatifah, Bangsa Indonesia juga menghadapi tantangan eksternal, yaitu, pengaruh globalisasi kehidupan yang semakin meluas dan persaingan antar bangsa yang semakin tajam dan makin Kuatnya intensitas intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan nasional.<br /><br />Di penghujung acara, Hetifah secara pribadi menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada civitas akademika STMIK-PPKIA atas kerja sama pelaksanaan acara tersebut. "Saya berharap agar peserta lebih menghayati empat pilar Indonesi" pungkasnya.(Rls)</p>
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
