Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah kembali dikuasai oleh ratusan kendaraan roda empat milik pelansir atau pengumpul bahan bakar minyak. <p style="text-align: justify;">Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Kotawaringin Timur, Audy Valend di Sampit, Kamis, mengatakan, pemerintah daerah bersama aparat kepolisian harus segera turun tangan melakukan penertiban antrean kendaraan di SPBU.<br /><br />Kendaraan roda empat yang mengantre di SPBU sebagian besar adalah pelansir bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar.<br /><br />Pelansir adalah pengumpul BBM yang dibelinya di SPBU untuk dijual kembali secara eceran dengan harga yang jauh lebih tinggi.<br /><br />Menjelang Idul Fitri 1432 Hijriah antrean kendaraan di SPBU sebelumnya sempat berkurang, namun sekarang kembali marak.<br /><br />Perlu penanganan serius untuk menertibkan kendaraan pelansir tersebut, sebab apabila tidak dikhawatirkan kondisinya akan semakin parah.<br /><br />Menurut Audy, selama ini keberadaan pelansir BBM subsidi di SPBU tidak pernah terusik dan seakan pemerintah daerah bersama aparat kepolisian memang merestui praktek penyelewengan BBM subsidi tersebut.<br /><br />Keberadaan antrian kendaraan pelansir di sekitar SPBU sangat merugikan masyarakat banyak terutama mereka yang tinggal di sekitar SPBU karena jalan masuk ke tempat usaha dan rumah terhalang oleh kendaraan.<br /><br />?Kami menduga keberadaan pelansir memang dengan sengaja diciptakan untuk menyelewengakn BBM suibsidi di SPBU oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, sebab selama ini mereka dengan mudah melakukan pengisian di SPBU, sementara kendaraan angkutan kesulitan,? katanya.<br /><br />Selama ini antara penlansir dengan pengelola SPBU melakukan kerjasama, sebab para pelansir bersedia membayar Rp5.000 per liternya.<br /><br />Sejumlah SPBU di Kotawaringin Timur juga berbuat curang, yakni melakukan pengisian BBM subsidi ke dalan ratusan jerigen di tengah malam.<br /><br />Minimnya pengawasan terhadap pendistribusian BBM subsidi sering dimanfaatkan pihak pengelola SPBU untuk menyelewengkan BBM subsidi. <strong>(das/ant)</strong></p>