Ratusan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Korban Kebijakan Kampus STAIMA (Sekolah Tinggi Al-Ma’arif) Sintang melakukan demo, Sabtu (7/1/2012). <p style="text-align: justify;">Aksi ini menyusul tidak diterimanya puluhan skripsi mahasiswa. Suasana tegang sempat terjadi di kampus Staima di Jalan Akcaya III, ketika mahasiswa mendesak pimpinan untuk menyelesaikan gejolak itu, beberapa wartawan yang hadir untuk meliput sempat diusir pimpinan. <br /><br />Menyikapi aksi demo ini, pimpinan menerima ratusan mahasiwa di ruang pertemuan. Pertemuan yang tertutup bagi wartawan ini, beberapa kali diteriaki mahasiswa yang tidak dapat ikut masuk di ruang pertemuan itu. Dengan demikian hasil akhir pertemuan itu tidak dapat diketahui secara persis. <br /><br />Dari selebaran yang disebar, aliansi ini menyatakan sikap pertama menolak semua system yang berlaku saat ini di Staima karena tidak sesuai dengan Statuta dan prosedur penyelenggaraan perguruan tinggi dengan ketentuan yang berlaku. <br /><br />Kedua meminta kepada pihak penyelenggara Staima Sintang untuk menertibkan para dosen dn staf yang memiliki tugas pokok dan fungsi ganda sebagai PNS di Instansi pemerintah. <br /><br />Ketiga mendesak dilakukannnya perubahan struktur organisasi pimpinan Staima Sintang, karena selama ini bertentangan dengan peraturan pemerintah dan ketentuan yang berlaku terhadap penyelenggaraan sebuah perguruan tinggi dan terakhir segera menyelesaikan persoalan ujian skripsi mahasiswa yang tertunda akibat di diskualifikasikan pada tanggal 26 Desember 2011. <br /><br />Pernyataan yang ditandatangai Hasanudin dan Sa’roni ini mengancam apabila persoalan ini tidak segera diselesaikan sesuai dengan harapan dari mahasiswa, mereka akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan persoalan ini. <strong>(phs)</strong></p>