Stok beras yang tersebar di 14 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur diperkirakan masih mampu memenuhi kebutuhan warga setempat hingga tiga bulan ke depan, dengan persediaan mencapai 69.755 ton. <p style="text-align: justify;">Jumlah tersebut merupakan stok Juli ditambah stok Agustus, beras tersebut terdiri atas beras petani lokal dan beras yang didatangkan dari luar daerah, ucap Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim Syaiful Akhyar di Samarinda, Jumat.<br /><br />Guna mempertahankan dan menambah stok beras, pihaknya bekerja sama dengan dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan dengan distributor untuk terus mendatangkan beras rata-rata dua minggu sekali.<br /><br />Menurutnya, sesuai dengan Angka Ramalan (Aram) I yang didasarkan pada luas tanaman padi di Kaltim pada akhir Desember 2010, maka produksi padi di Kaltim mencapai 618,5 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) atau naik sekitar 30,4 ribu ton (5,43 persen).<br /><br />Kenaikan produksi padi karena peningkatan luas panen yang berasal dari 8.000 hektare lahan. Selain itu, kenaikan produksi padi diikuti kenaikan produksi kedelai yang diperkirakan mencapai 2,84 ribu ton biji kering, ujarnya.<br /><br />Kenaikan produksi ini disebabkan penambahan luas panen 463 hektare atau 28,85 persen. Untuk produksi padi relatif besar terjadi di Kabupaten Berau, Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegra dan Kabupaten Bulungan.<br /><br />Padi dan kedelai di seluruh Kaltim pada Aram I mengalami kenaikan produksi. Hal ini terjadi karena seiring dengan peningkatan luas panen pada beberapa kawasan di 14 kabupaten dan kota.<br /><br />Sementara kenaikan produksi kedelai terjadi di Kabupaten Berau dan Penajam Paser Utara. Namun demikian, kenaikan produksi padi dan kedelai ini tidak diikuti dengan komoditas jagung pipilan kering, yakni sedikit terjadi penurunan produksi hingga 96 ton atau 0,80 persen.<br /><br />Sebelumnya produksi jagung sebanyak 12.000 ton pipilan kering, namun turun sebanyak 96 ton karena terjadi penurunan produktivitas sebesar 1,36 kuintal per hektare. Penurunan ini terjadi pada lahan produksi di Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Timur.<br /><br />Selain kebutuhan beras, kedelai dan jagung yang masih aman, kebutuhan bahan pokok lainnya juga masih cukup sehingga masyarakat tidak perlu cemas, apalagi sampai menimbun bahan makanan.<br /><br />Misalnya, untuk daging sapi masih ada stok mencapai 3.625 ton, padahal kebutuhan per bulan hanya 275 ton. Kemudian ayam boiler (ayam pedaging) masih tersedia 3.769 ton, sedangkan kebutuhannya hanya 1.564 ton per bulan. <strong>(das/ant)</strong></p>