Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyatakan suhu udara di daerah tersebut masuk dalam kategori ekstrim. <p style="text-align: justify;">"Terhitung sejak Kamis (27/9) hingga Minggu (30/9) di wilayah Kotim tidak akan terjadi hujan dan suhu udara cukup panas, berkisar antara 27-32 derajat celcius," kata Kepala BMKG Bandara Haji Asan Sampit, Yulida warni di Sampit, Selasa.<br /><br />Arah angin akan bertiup dari tenggara sampai selatan dengan kecepatan rata-rata antara 5-16 knots (i knots) setara dengan 1,8 kilometer per jam.<br /><br />Wilayah Kabupaten Kotim saat ini sudah masuk musim kemarau bahkan sudah hampir berakhir, namun dalam kategori kemarau basah karena masih terjadi hujan di beberapa wilayah meski dalam skala rendah.<br /><br />Sepanjang 2012 telah terjadi kenaikan suhu dan curah hujan. Hal itu terjadi akibat terus berkurangnya luasan hutan, baik itu terbakar maupun ditebang secara liar.<br /><br />Dibanding tahun 1997, suhu udara rata-rata per tahun 26 derajat celcius, sedangkan pada 2012 meningkat menjadi 28/3 derajat celcius. Kenaikan memang kecil, namun pengaruhnya cukup besar.<br /><br />Kenaikan suhu selain akibat pemanasan global juga disebabkan pengaruh dari luasan hutan yang terus berkurang dan hal itu terjadi berkaitan dengan kebijakan investasi perkebunan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.<br /><br />Menurut Yulida, pengaruh alih fungsi hutan yang tidak terkendali menyebabkan bencana kekeringan di sejumlah wilayah Kabupaten Kotim, begitu juga dengan bencana banjir mulai merambah daerah yang dulunya bebas banjir.<br /><br />Berdasarkan data BMKD Bandara Haji Asan Sampit menunjukan pada 1997 lalu curah hujan rata-rata 150 milimeter per tahun dan angka itu pada 2012 atau dalam lima tahun terakhir meningkat menjadi 222 milimeter per tahun.<br /><br />"Apabila kerusakan hutan tidak segera dihentikan atau dicegah maka Kabupaten Kotim akan dilanda bencana seperti banjir pada saat musim penghujan dan kekeringan saat kemarau," katanya.<br /><br />Kerusakan lingkungan di Kabupaten Kotim sebetulnya sudah tidak dapat di toleransi lagi dan harus segera dilakukan pembenahan dan perbaikan.<br /><br />Salah satu contoh dampak dari kerusakan lingkungan adalah kabut asap, kondisi itu terus terulang dan terjadi setiap tahun.<br /><br />Selain ulah dari oknum warga yang tidak bertanggungjawab yang membakar lahan secara sengaja juga akibat faktor dari kondisi lahan yang kering saat kemarau sehingga mudah terbakar. <strong>(das/ant)</strong></p>