Maskapai penerbangan Sky Aviation mulai kedatangan armada pesawat jet komersial Rusia-nya, Sukhoi Superjet 100. Satu Sukhoi SSJ 100 tiba di Jakarta hari ini; mereka memesan 12 unit yang didatangkan hingga 2015 nanti. <p style="text-align: justify;">"Untuk tahun ini rencananya ada lima pesawat Sukhoi," ujar General Manager Marketing Sky Aviation, Sutito Zainudin, di Pekanbaru, Rabu. Sukhoi SSJ 100 pertama mereka itu akan ditempatkan di Makassar, dan terbang perdana pada 10 Maret nanti.<br /><br />Sky Aviation, dengan begitu, menjadi launch costumer di Indonesia untuk Sukhoi Superjet 100 ini. Bagi Rusia, kepercayaan pasar penerbangan dunia atas kualitas dan harga produknya sangat penting; sementara pertumbuhan industri penerbangan Indonesia sekitar 15 persen setahun dan tetap menunjukkan peningkatan. <br /><br />Menurut rencana, rute perdana penerbangan itu adalah Makassar-Sorong-Jayapura pulang pergi (pp), kemudian Makassar-Luwuk pp, Makassar-Balikpapan pp dan Makassar-Denpasar pp. Konfigurasi kursi yang dirancang adalah 12 kursi bisnis dan 75 kursi ekonomi.<br /><br />"Jarak tempat duduk penumpang yang lapang dan nyaman, kemudian pelayanan di kelas bisnis full service, lalu di kelas ekonomi medium service dan setiap penumpang mendapat asuransi sampai dengan Rp1,25 miliar sejak tiket dibeli," katanya.<br /><br />Sukhoi SSJ 100 menyedot perhatian dunia saat kecelakaan mematikan fatal pada 9 Mei 2012, di Gunung Salak, Jawa Barat. Penerbangan gembira mengenalkan kebolehan pesawat komersial buatan divisi komersial pabrikan Sukhoi itu berakhir bencana dengan puluhan orang tewas, termasuk empat jurnalis. (das/antaranews.com)<br /><br />Kalau Saja Anas Urbaningrum Turuti Skenario SBY<br />Jakarta (ANTARA News) – Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Ulil Abdalla, mengungkapkan, kalau saja Anas Urbaningrum mengikuti skenario Ketua Majelis Tinggi?Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Susilo Yudhoyono, kemelut politik di partai penguasa itu tidak akan terjadi.<br /><br />Yudhoyono, katanya, pada Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung, telah menyusun skenario tertentu. Dia menyatakan, "Begini skenarionya, ketua umum itu Andi Mallarangeng, Anas jadi sekretairs jenderalnya."<br /><br />Dia juga mengungkapkan, posisi Urbaningrum di pucuk pimpinan DPP Partai Demokrat itu tidak dikehendaki Yudhoyono. "SBY secara jujur berkata, ‘Anas adalah bayi yang tidak diharapkan’," katanya. <br /><br />"SBY ini sangat sayang sama dua orang ini, Andi dan Anas. Karena itu, ingin keduanya menjadi petinggi. Tapi, Anas tidak menurut. Kalau saja Anas menurut, tak ada cerita Nazaruddin jadi bendahara umum, kemudian Ibas jadi sekjen" katanya.<br />Ujung sementara kisah ini sudah diketahui bersama. Urbaningrum menjadi tersangka korupsi Proyek Hambalang. Penetapan status hukum dia itu sampai setahun oleh KPK; sandaran utamanya pada "nyanyian" Nazaruddin dari pelariannya di Karthagena, Kolombia. <strong>(das/antaranews.com)</strong></p>