Sebanyak 77 orang suku Dayak Iban dari Sibu, Kuching, Serawak, Miri, Saba, Seriaman yang ada Negara Malaysia mengunjungi Kabupaten Kapuas Hulu,Provinsi Kalimantan Barat. <p style="text-align: justify;">Mereka sendiri berada di Kapuas hULU sejak tanggal 21 Nopember 2011 yang lalu, bertujuan untuk melakukan penelusuran asal muasal keberadaan nenek moyang Suku Dayak Iban yang saat ini ada di Malaysia. Pasalnya nenek moyang Suku Dayak Iban Malaysia ternyata berasal dari sejumlah Daerah yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu diantaranya di Kecamatan Kalis tepatnya Di Hulu Manday, dan sejumlah daerah lainnya di Kapuas Hulu. <br /><br />Usai mengunjungi Desa Manday Kecamatan Kalis, 77 orang Suku Iban yang dipimpin Pemeaca, Janggu selaku Ketua Kaum Dayak Serawak pada Kamis malam (24/11/2011), bertatap muka dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu dirumah dinas Wakil Bupati Kapuas Hulu, Agus Mulyana, SH yang dihadiri sekitar puluhan orang terdiri dari Anggota DPRD Kapuas Hulu, Phlipus Pian, SE, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kapuas Hulu, Drs. H Mukhlis, Msi, Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan Sosial Kapuas Hulu Drs. Abdullah, Mantan Anggota DPRD Kapuas Hulu Sutomo Mana, dan sejumlah tamu undangan lainnya. <br /><br />Kepada Kalimantan News, Wakil Bupati Kapuas Hulu, Agus Mulyana, SH menjelaskan maksud dan tujun kedatangan rombongan Suku Dayak Iban Negara Malaysia ke Kabupaten Kapuas Hulu, yiatu untuk melakukan penelusuran ke Kabupaten Kapuas Hulu yang juga melakukan suatu kunjungan wisata alam dan wisata budaya. <br /><br />Selain mengunjungi daerah asal nenek moyangnya di daerah Manday Kecamatan Kalis, mereka juga kata Agus ingin mempererat tali silahturahmi dengan masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu, tidak hanya itu mereka juga mengunjungi sejumlah objek wisata yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu diantaranya, Rumah betang Sungai Uluk Palin, Desa Sadap kecamatan Embaloh Hulu yang merupakan dusun wisata, serta Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS), Kecamatan Puring Kencana, Sungai Utik Kecmatan Embaloh Hulu.<br /><br />“Mereka melakukan napak tilas sampai ke Hulu Manday, Kecamatan Kalis, sebab menurut cerita orangtua, asal muasal nenek moyak mereka ada di Kabupaten Kapuas Hulu, untuk itu mereka menyampaikan bahwa menurut mereka sesungguhnya Kita itu serumpun, hanya Negara yang memisahkan,” jelas Agus.<br /> <br />Tidak hanya itu, kata Agus, bahwa sebagian dari mereka ini nantinya akan hadir dalam Festival Danau Sentarum pada tanggal 28 Nopember 2011 mendatang, mereka mengagumi panorama alam Kapuas Hulu terutama Danau Sentarum. <br /><br />“Paling tidak mereka ikut mempromosikan wisata di Kapuas Hulu, karena mereka aka menginformasikan hal tersebut keseluruh masyarakat dan Pemerintah Malaysia bahwa Kapuas Hulu memiliki banyak potensi yang belum tergali, kebetulan mereka membawa wartawan radio,” tuturnya. <br /><br />Ketua Kaum Suku Dayak Serawak, Janggu mengatakan bahwa kedatangan mereka ingin mendatangi daerah asal muasal nenek moyang yang sebenarnya berasal dari Kabupaten Kapuas Hulu. <br /><br />“Kami ingin mengetahui didaerah mana asalmuasal nenek moyang Kami, selain itu Kami juga akan memgunjungi sejumlah daerah lainnya terutama objek wisata yang ada di Kapuas Hulu, apa yang Kami lakukan ini nantinya akan diinformasikan ke Masyarakat dan Pemerintah Malaysia terutama keramah tamahan masyarakat Kapuas Hulu dan juga masih banyak potensi yang belum tergali,” ungkap Janggu dengan logat bahasa melayu Malaysianya. <br /><br />Selain itu Janggu juga mengatakan bahwa sesungguhnya Malaysia dan Indonesia ini merupakan satu rumpun, hal ini terbukti bahwa nenek moyang mereka ternyata berada di Kabupaten Kapuas Hulu, untuk itu dikatakan Janggu pihaknya sangat mendukung pembukaan border Pos Lintas Batas Nanga Badau, yang diinilai dapat menguntungkan kedua Negara bertetangga ini. <br /><br />“Sebenarnya Kita ini serumpun hanya Negara yang memisahkan Kita, untuk PLB Kamis sangat mendukung, karena ini dapat menguntungkan kedua Negara, dan Kami berharap ikatan tali silahturahmi ini tidak pernah putus,” pungkasnya. <strong>(phs)</strong></p>