Kesulitan mendapatkan pupuk masih menjadi keluhan sebagian besar petani di Sintang Pupuk yang merupakan kebutuhan pertanian sering kosong, bahkan keterlambat kedatangan pupuk mengakibatkan hasil panen padi belum maksimal. <p style="text-align: justify;">Keluhan sulitnya pupuk disampaikan petani saat dialog dengan bupati Sintang, Drs. Milton Crosby, M.Si saat melakukan panen padi di Desa Pelimping Kecamatan Kelam Permai, Rabu (25/09/2013) kemarin.<br /> <br />Kades Pelimping, Yakobus Herianto mengungkapkan salah satu faktor yang menyebabkan belum maksimalnya hasil panen padi di Desa Pelimping terbatasnya pupuk, sehingga padi yang seharusnya sudah dipupuk tepat waktu namun harus menunggu pupuk itu datang.<br /><br />"Kalau padi itu kan ada batas waktunya, kapan harus dipupuk dan sebagainya. ketika kita saatnya di pupuk ternyata pupuk tak ada, sehingga ini menjadi kendala bagi petani," ungkap Yakobus.<br /><br />Sementara itu Bupati Sintang, Drs. Milton Crosby, M.Si mengakui kesulitan mendapatkan pupuk jelas berdampak pada hasil panen padi di Kabupaten Sintang.<br /><br /> "Satu hektar sawah sebenarnya bisa menghasilkan 7 ton gabah kering, namun kita hanya mampu 4,2 hingga 5 ton perhektare. Sebab padi ini sudah ada ketentuan waktunya, sekian hari sekian bulan termasuk takaran pupuknya sudah ada, sehingga kalau itu tak dipenuhi akan berpengaruh pada hasil dan kualitas padinya," terang bupati.<br /><br />Menurutnya, pemerintah Kabupaten Sintang sudah lama merencanakan akan membuat gudang pupuk lini tiga di Kabupaten Sintang, sebab pembangunan gudang pupuk di Sintang untuk memenuhi kebutuhan pupuk di wilayah timur Kalbar sangat strategis. Sehingga petani tak lagi mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk.<br /><br />"Kita sudah mencoba untuk meminta adanya gudang pupuk lini tiga di sintang ini, keinginan ini juga sudah saya sampaikan ke komisi empat DPR RI dan perwaakilan- perwakilan kita di pusat," jelasnya.<br /><br />bupati beharap lahan sawah terus ditingkatkan, dan dapat membuka sawah- sawah baru. Sedangkan sawah yang ada bupati melarang untuk dijadikan lahan perkebunan. <br /><br />Selain itu ia juga berharap petani tak hanya menjadi petani akan tetapi juga sebagai pengusaha dengan menjual padi yang melimpah, ungkap bupati. <strong>(das/Th)</strong></p>