Sumbangan Berkedok Pembangunan Rumah Ibadah Resahkan Warga

oleh
oleh

Permintaan sumbangan sukarela yang membawa nama rumah ibadah tertentu di luar Kalbar dalam beberapa waktu terakhir mulai membuat warga merasa resah, meski demikian sampai saat ini belum terdengar laporan pada pihak yang berwajib maupun aparatur di tingkat Desa ataupun Kecamatan. <p style="text-align: justify;">Dari beberapa penuturan warga kepada Kalimantan-news kedatangan para pencari sumbangan sukarela tersebut terkadang secara tiba-tiba dan dalam waktu yang singkat berada di linghkungan RT/RW tertentu dan mudah di jangkau dengan berjalan kaki.<br /><br />Berbekalkan list donatur dan proposal singkat, para pecari sumbangan tersebut mengitari daerah-daerah yang menjadi targetnya. Sebagai penguat, tak jarang foto dan tanda tangan pengurus rumah ibadah yang menjadi objek untuk mencari donatur sukarela dimasyarakat sebagai senjata untuk meyakini.<br /><br />Namun yang selalu menjadi tanda tanya, adalah rumah ibadah yang menjadi objek untuk meraup sumbangan tersebut selalu berada di pulau atau provinsi lainya, hingga secara logika untuk datang ke Kalbar dan Kota Kabupaten sampai ke Sekadau akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.<br /><br />“Itu yang terkadang menjadi tanda tanya apa tidak butuh ongkos jauh-jauh ke sini, dari luar sana hanya dengan tujuan mencari sumbangan sukarela,” tutur Mul salah seorang warga Sekadau, Kemarin.<br /><br />Hal ini menjadi tanda tanya bagi warga yang mulai menaruh opsi tak percaya dengan para pencari sumbangan tersebut, terlebih atribut yang dikenakan mereka pada saat mencari sumbangan sangat melekat dengan agama tertentu hingga imej tak sedap mulai tarasa.<br /><br />Bahkan terkadang dibeberapa warga terdegar juga adanya imej miring mengenai para peminta sumbangan tersebut dengan mengasumsikan mereka sebagai pengemis yang menjual nama rumah ibadah untuk mencari uang.<br /><br />“Kalau kita ikuti diam-diam, lihat dimana mereka makan dan tidur lebih dari bos, di penginapan tidurnya, makan di rumah makan,”tukas Mul dengan nada sedikit kesal.<br /><br />Sementara itu Kadis Sosnakertran Kabupaten Sekadau saat di komfirmasi mengenai hal ini mengatakan sejauh ini pihaknya masih belum melihat kelapangan secara pasti mengenai keluhan masyarakat akan hal ini.<br /><br /> Namun dikatakan Gani, dari seminar dibidangnya yang diselengarakan di Pontianak belum lama ini dari ciri dan motif yang digunakan para pencari sumbangan dengan dalil pembangunan rumah ibadah tertentu ini di indikasikan bagian dari masalah sosial yang mulai menyerang di Kalbar dalam beberapa tahun terakhir selain dengan adanya temuan pihak Pemkot mengenai adanya pengorganisaisan pengemis di beberapa Kabupaten dan Kota di Kalbar.<br /><br />“Bisa jadi mereka terorganisasi, ada yang menampung atau sejenisnya, yang pasti akan kita lihat dulu sejauh mana keresahan warga dan laporan ke pihak Desa,”tukas Gani singkat.<strong>(phs)</strong></p>