Taekwondo – Kejuaraan Asia Junior Sebagai Batu Loncatan Olimpiade

oleh
oleh

Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia Marciano Norman mengatakan bahwa Kejuaraan Asia Taekwondo Junior 2013 merupakan batu loncatan untuk kesuksesan para atlet di kegiatan Olimpiade Rio De Janeiro 2016. <p style="text-align: justify;">Kejuaraan yang diikuti 400 atlet dari 26 negara itu diselenggarakan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, pada 20-23 Juni. Indonesia untuk pertama kalinya mendapat kehormatan menjadi tuan rumah, katanya.<br /><br /><br /> "Ini merupakan program jangka panjang sebagai batu loncatan untuk kesuksesan para atlet di Olimpiade. Kami berharap Indonesia tidak hanya sukses menjadi tuan rumah tetapi juga mencatat prestasi terbaik," kata Marciano Norman usai acara pembukaan, Kamis.<br /><br /><br /> Indonesia menurunkan 20 atlet taekwondo di Kelas Poomsae dan Kyorugi. Menurutnya, kejuaraan ini penting karena atlet muda merupakan kunci untuk jangka panjang yang dapat mengibarkan Merah Putih di forum laga internasional.<br /><br />Ia berharap atlet Indonesia bisa berbicara lewat prestasi hingga kancah internasional.<br /><br /><br /> "Kami menargetkan bisa mendapat medali di Kelas Poomsae dan Kyorugi setidaknya dua medali," ujarnya.<br /><br /><br />"Ini merupakan tantangan juga bagi Indonesia karena punya banyak atlet bertalenta. Semoga kejuaraan ini berjalan kondusif," tambahnya.<br /><br />Selain itu, kejuaraan ini juga membuka peluang Indonesia untuk menjadi tuan rumah lagi dalam Kejuaraan Dunia di Bali pada ktober 2013.<br /><br />Kejuaraan Asia Taekwondo Junior resmi dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo. Acara pembukaan diwarnai dengan penampilan dari Grup Korea Selatan yang melakukan atraksi beberapa jurus taekwondo.<br /><br /><br />"Kejuaraan junior sangat penting. Karena atlet dimulai dari usia dini. Tidak ada atlet yang jadi juara tanpa persiapan matang," ujar Roy Suryo. <strong>(das/ant)</strong></p>