Sekretaris Jendral DPD Partai Golkar Kabupaten Kapuas Hulu, Agus Mulyana, SH merasa bangga dengan masyarakat perbatasan, pasalnya saat ini tidak ada lagi terdengar istilah kelapa condong. <p style="text-align: justify;">“Saya merasa bangga dengan masyarakat perbatasan saat ini tidak terdengar lagi istilah kepala condong di perbatasan,” ungkap Mulyana dicela-cela diklat Kader Golkar di Kecamatan Batang Lupar belum lama ini.<br /> <br />Dijelaskan Mulyana bahwa beberapa Tahun lalu sering masyarakat mengancam akan pindah ke Negara tetangga Malaysia, akibat kurangnya perhatian dari Pemerintah Pusat, bahkan terdengar ada istila kepala condong yang berarti warga Negara Indonesia yang ada di Perbatasa banyak yang bekerja di Malaysia ibaranya Malaysialah yang menikmati buah kepala itu.<br /><br />“Setelah dilakukan pemahaman kepada masyarakat dan adanya perhatian Pemerintah terutama infrastruktur akhirnya masyarakat sudah menyadari dan memahami, tidak hanya itu Investor yang sudah masuk ke Kapuas Hulu juga sangat membantu dengan peluang lapangan pekerjaan untuk masyarakat oleh karenanya tidak ada lagi istilah kelapa condong, bila perlu bagaimana caranya bagai mana Kita dapat menggubah kelapa condong itu ke wilayah Kita,” ujarnya. <br /><br />Oleh karenanya Mulyana, mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu khususnya yang berada di wilayah perbatasan untuk tetap menjaga rasa persatuan dan kesatuan serta terus meningkatkan tali persaudaraan, sehingga Kabupaten Kapuas Hulu selalu aman dan damai dengan demikian roda pembanguan akan berjalan dengan lancar. <br /><br />“Untuk itu tingkatkan persatuan dan kesatuan serta tingkatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan, demi terwujudnya Bumi Uncak Kapuas yang aman dan damai, dan tentunya Pemerintah tidak akan tinggal diam untuk terus melakukan pembangunan, namun program pembangua tersebnut mesti didukung oleh semua pihak termasuk masyarakat,” ungkap Mulyana yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Kapuas Hulu saat ini.<strong>(phs) </strong></p>