Penanganan ekstra kasus rabies serta gigitan anjing di kabupaten Melawi mulai menampakkan hasil. <p style="text-align: justify;">Saat ini sudah tak ada penambahan kasus gigitan anjing baru. Termasuk korban meninggal akibat rabies juga tidak ada lagi. <br /><br />Kendati demikian, Dinkes tetap intensif melakukan antisipasi dan siap melakukan penanganan 24 jam, walau saat ini kasus gigitan terbilang tak ada lagi.<br /><br />“Kita sekarang sudah tenang, tidak ada penambahan kasus, kematian pun tidak ada. Namun kita harus tetap waspada. Walau sudah aman dan tenang tapi kita tidak boleh lengah. Jadi tim kita 24 jam siap jika ada informasi warga yang kena gigit anjing,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Melawi, Simson.<br /><br />Simson pun menuturkan, untuk stok Vaksin Anti Rabies (VAR) hingga kini masih tersedia. Soal data korban meninggal, jumlahnya masih sama dengan awal tahun lalu dimana ada delapan warga meninggal karena gigitan anjing. <br /><br />“Satu kasus terakhir ada yang digigit kucing, walaupun tidak beresiko, tetap kita lakukan pemberian VAR,” katanya.<br /><br />Antisipasi penanganan KLB rabies sendiri terus diingatkan Gubernur Kalbar Cornelis, terhadap seluruh kepala daerah di kabupaten yang terjangkit rabies. <br /><br />Terkait hal tersebut, Simson menerangkan Kalbar sebenarnya sudah mendapatkan sertifikat bebas rabies. Dengan adanya sertifikat, maka harus dipertahankan di semua lini, baik melalui Dinas Kesehatan maupun bersama warga masyarakat.<br /><br />“Kasus KLB Rabies ini sebenarnya kecolongan kita karena sumbernya dari wilayah Kalteng. Maka untuk menutup arus masuk keluar binatang ke Kalteng tentu itu bukan porsinya kesehatan, tapi juga didukung oleh masyarakat serta lintas sektor yang ada di dalamnya,” pungkasnya. (Irawan/KN)</p>