Tekan Angka Gizi Buruk Dinkes dan MCA Gelar Pelatihan

oleh
oleh

Dinas Kesehatan (Dinkes) Melawi menggelar pelatihan penilaian pertumbuhan anak di aula salah satu hotel di Nanga Pinoh, Senin (28/3). <p style="text-align: justify;">Kegiatan yang dihadiri Camat Nanga Pinoh dan Fasilitator program MCA- Indonesia tersebut diikuti sebanyak 12 tenaga kesehatan dari enam Puskesmas yang ada, di kabupaten Melawi.<br /><br />Kegiatan yang juga merupakan program kerja sama bantuan Millenium Challenge Account ( MCA- Indonesia) guna menekan angka anak stunting atau betubuh pendek itu, dibuka langsung oleh Kabid Kesehatan Gizi dan Keluarga (Kesga) Dinkes Melawi,  Endang  mengungkapkan, para tenaga kesehatan ini meliputi tenaga gizi,  masing-masing kecamatan di wakilkan dua orang yang  ada di enam  Kecamatan, di antaranya  Nanga Pinoh, Pinoh Utara, Belimbing Utara, Sokan, dan Manukung. <br /><br />“Tugas mereka nantinya melakukan pemantauan di wilayah masing-masing,”ungkapnya.<br /><br />Dijelaskanya program ini fokus pada pemantauan pertumbuhan anak,  guna mencegah terjadinya stunting atau kekurangan gizi selama 0 hingga dua tahun pertumbuhan anak. Akibatnya anak penderita stunting ini mengalami tinggi dibawah rata-rata, sesuai standar kartu menuju sehat. <br /><br />Di Kalbar sendiri angka anak yang bertumbuh pendek ini mencapai 37 persen. “Di Melawi sendiri masih ada (stunting), termasuk gizi buruk,” Kata Endang.<br /><br />Dia menjelaskam bahwa seorang anak dikatakan mengalami gizi buruk dapat dihitung berat badan, berbanding tinggi badan berbanding usia. Misalnya anak yang baru lahir normalnya berat 3 kg, dengan tinggi 45 cm. <br /><br />“Standar ini mengacu kepada KMS,” jelasnya.<br /><br />Ia berharap dari pelatihan yang diberikan ini akan membantu pemahaman masyarakat untuk, menjaga kesehatan lingkungan dan gizi anak, sehingga tumbuh menjadi generasi yang sehat.<br /><br />Tugas ini tentu tidak hanya menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan di tiap Puskesmas, bagaimana nantinya masyarakat dan para orang tua yang menjalankan pola hidup sehat sehari-hari. <br /><br />“Sementara mereka tenaga kesehatan akan  mengevaluasi dari ke Posyandu-Posyandu,” tukasnya. (KN)</p>