Temu Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia

oleh
oleh

Sebanyak 262 mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional dari 36 Perguruan Tinggi se-Indonesia berkumpul di UGM. Mereka berkumpul dalam rangka temu Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia ke-24. <p style="text-align: justify;">Mengangkat tema "Upaya Resolusi Konflik dan Binadamai di Asia Tenggara", Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia (PNMHII) yang berlangsung selama 6 (enam) hari, 25 s.d 30 November 2012 diharapkan mampu menjadi forum pertukaran informasi dan ilmu pengetahuan terkait ilmu Hubungan Internasional, termasuk juga memperkenalkan studi perdamaian baik secara teori maupun praktik dan mempersiapkan peserta menghadapi tantangan-tantangan perdamaian, terutama wilayah ASEAN.<br /><br />Diplomat senior Departemen Luar Negeri, Wiryono Sastrohandoyo menilai baik tujuan pertemuan mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia ke-24. Dikatakannya upaya bina damai biasa dilakukan setelah tercapainya perdamaian. Tahapan bina damai tersebut bisa dilakukan melalui upaya-upaya peace making, peace keeping, peace building.<br /><br />Indonesia pasca 1965 masih seringkali terjadi konflik sosial secara horisontal. Konflik horisontal tersebut tentu membutuhkan institusi peredam sebagai resolution konflik. <br /><br />"Seperti konflik mahasiswa yang terjadi di Makassar, mahasiswa Hubungan Internasional UGM mestinya bisa mengirim delegasi untuk mewujudkan solusi disana. Jadi ya tidak usah jauh-jauh dulu, karena di dalam negeri pun masih banyak mengalami masalah," ujar Wiryono di University Center, pada Rabu (28/11/2012) usai membuka PNMHII ke-24.<br /><br />Karena itu, katanya, diperlukan kecepatan dalam mengambil inisiatif dalam upaya konflik resolution. Untuk mengatasi permasalahan konflik inipun sangat sangat diharapkan peran pihak ketiga. <br /><br />"Sebelumnya perlu dipelajari sebab-sebab konflik. Dengan mempelajari konflik resolution untuk mengatasi masalah tentu bisa menjadi pengetahuan, bisa pula mempertajam pengetahuan untuk mahasiswa," katanya.<br /><br />Septiana H Kadir dari Asean Foundation memiliki harapan yang sama. Meski format PNMHII ke-24 bagus, mahasiswa diharapkan tidak terlalu jauh mentarget tujuan. Sebab hingga pertemuan ke-24 mahasiswa Hubungan Internasional, di Indonesia masih terjadi banyak konflik horisontal yang dilakukan mahasiswa. <br /><br />"Janganlah kita berbicara Asean dahulu, namun bagaimana antar mahasiswa ini saling menumbuhkan cinta perdamaian," katanya. <strong>(phs/press release)</strong></p>