Terkait Kelangkaan BBM di Sekadau

oleh
oleh

Anggota Komisi B DPRD Sekadau, Yeprai, A.Md mengungkapkan kekesalanya atas ketidak hadiran pihak atau perwakilan Pertamina Kalbar dalam Raker Bersama Mupida Sekadau Rabu, lalu di Kantor Bupati Sekadau. Raker terkait masalah kelangkaan BBM di Kabupaten Sekadau ini, sedianya menghadirkan pihak Pertamina yang lebih berkompeten, namun harapan Muspida Sekadau utuk mendengar alasan dari pihak pertamina tak terpenuhi. <p style="text-align: justify;">Raker tertutup tersebut hanya di hadiri, Asisten 1 Pemerintahan dan Umum, Ekon, Perindakkop-Ukm, Sat Pol PP dan Komisi B DPRD dan sejumlah pengusahan dan pengelola SPBU di Sekadauu.<br /><br />“Sudah di undang, dan kita sama-sama ingin mendegar alas an mereka, atau menceritakan kondisi rill suplay BBM yang masuk ke Kabupaten ini dalam seminggu terakhir,”ungkap Yeprai dengan nada kesal kepada kalimantan-news, kemarin di Sekadau.<br /><br />Disayangkan Yeprai, pihak pertamina atau perwakilan di depot Sintang yang di undang secara Resmi oleh pemerintah Kabupaten Sekadau dalam rapat tersebut tidak hadir. Padahal, alasan kelangkaan BBM dan terlambatnya suplay dari pihak Pertamina yang mereka tungu-tungu.<br /><br />Menurut Yeprai dari peryataan pihak pengelola atau pemilik SPBU pada saat rapat berlangsung, Pasokan BBM yang biyasa mereka terima setiap hari dengan jumlah Bengsin 2 Tengki/16 Kl serta Solar 1 Tangki/8 Kl dalam seminggu terakhir berkurang menjadi Bengsin 8/Kl untuk premium dan 8 Kl/1 utnuk Solar. Parahnya lagi, Mobil Tangki yang menyuplay BBM ini tidak datang .dalam seminggu terakhir.<br /><br />Kondisi ini menurut para pengelola SPBU beralasan kondisi kemarau yang mempengaruhi pasokan Pertamina ke Depot Sintang sebagai suplayer BBM ke wilayah timur Kalbar sampai saat ini tidak berfungsi seperti biyasa. <br /><br />“Karenakan ponton pengangkut tidak bisa masuk ke sungai Kapuas yang mengalami pendangkalan saat kemarau seperti saat ini,itu alasan mereka,”Jelas Yeprai.<br /><br />Meski demikian, dikatakan legislator Demokrat ini, menurut para pengelola SPBU DO (Delivery Order) yang di bawa para sopir mobil tangki yang membawa suplay BBM Sekadau langsung dari Pontianak tetap sama seperti hari biyasa didata seperti tidak adanya masalah kekurangan suplay ke Sekadau.<br /><br />“Kita Khwatir, kondisi kesulitan BBM tersebut di ambil kesempatan oleh oknum spekulan yang mengalihkan DO BBM Sekadau ke luar atau perusahaan yang berani membeli diatas harga HET Subsidi,”paparnya.<br /><br />Selain itu, , disaat meningkatnya kebutuhan masyarakat akan konsumsi BBM menjelang hari besar keagamaan ini, juga dikatakannya, menjadi moment tersendiri bagi para spekulan dalam Kabupaten yang sering terlihat mengantri BBM di SPBU-SPBU baik dengan kendaraan probadi maupun dirigen untuk memainkan harga di tingakat pengecer hingga harga tidak terkontrol.<br /><br />“Harus ada kordinasi antara Pertamina dengan kita di daerah, jangan jalan sendiri-sendiri ini menyangkut hajat hidup orang banyak,”pungkasnya mengingatkan.<strong>(phs)</strong></p>