KUALA KAPUAS, KN- Sejumlah ternak babi di dua desa, yaitu Desa Tumbang Manyarung dan Desa Tumbang Tihis, Kecamatan Mandau Talawang mati mendadak.
Kejadian tersebut membuat para peternak khawatir, ternak babi lainnya yang masih hidup akan mengalami hal serupa.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kapuas, Yaya melalui Medik Veteriner Muda, drh Anik Ariswandani mengatakan pihaknya telah menerima laporan tersebut dan akan mengambil sejumlah langkah.
“Rencana mau investigasi, ambil sampel untuk diagnosa sekaligus membagi desinfektan, pengobatan dan penyuluhan pencegahan penularan penyakit,” kata Anik kepada wartawan, Senin, 5 Februari 2024.
Belum diketahui secara pasti penyebab matinya ternak milik warga tersebut, namun Anik menuturkan dari gejala yang dilaporkan kepada pihaknya bahwa sehari sebelum ternak itu mati mendadak di kandang, mengalami seperti batuk-batuk, serta tidak mau makan dan setelah mati pada tubuhnya terlihat tanda bercak-bercak merah dengan mulut berbusa.
Sehingga, lanjut dia diduga ternak warga tersebut terserang penyakit CSF (Classical Swine Fever) atau ASF (African Swine Fever).
“Dari laporan yang kami terima jumlah ternak yang mati di Desa Tumbang Tihis dan Tumbang Manyarung masing-masing 8 ekor,” pungkasnya.