Pemerintah Thailand tertarik ingin berinvestasi di sektor perkebunan karet di Provinsi Kalimantan Barat. <p style="text-align: justify;">"Kami sangat tertarik dengan karet di Kalbar dan akan meminta informasi selengkapnya mengenai hal itu," kata Thanatip Uptasing, Duta Besar Thailand untuk Indonesia, setelah bertemu jajaran Pemprov Kalbar di Pontianak, Selasa.<br /><br />Ia ingin mengetahui lebih lanjut mengenai potensi dan lokasi untuk perkebunan karet, aturan hukum, jaminan keamanan serta kemungkinan alih teknologi dalam pengembangan tanaman tersebut.<br /><br />Namun ia menyarankan agar dalam mengembangkan industri karet jangan terlalu dekat perbatasan dengan Malaysia. Menurut dia, Malaysia kini kekurangan lahan dan tanaman untuk perkebunan karet sehingga akan menjadi kurang strategis ke depannya meski Indonesia, Thailand dan Malaysia masih mendominasi pasar karet dunia.<br /><br />Saat ini, lanjut dia, sudah ada beberapa investasi Thailand di Kalbar misalnya di pakan ternak, perkebunan kelapa sawit dan pengolahan karet.<br /><br />Ia melanjutkan, setelah mendapat info yang jelas untuk berinvestasi di sektor perkebunan karet, selanjutnya disampaikan ke investor di Thailand.<br /><br />Kepala Dinas Perkebunan Kalbar, Hiarsolih B mengatakan, potensi lahan untuk perkebunan karet di Kalbar sekitar 1,2 juta hektare.<br /><br />"Yang sudah dimanfaatkan sekitar 570 ribu hektare dan sebagian besar dikelola oleh petani, bukan perusahaan," kata dia.<br /><br />Hiarsolih mengatakan, untuk dikembangkan dalam skala besar, biasanya dibutuhkan lahan di satu hamparan, bukan terpisah.<br /><br />Salah satu solusinya dengan memanfaatkan kawasan hutan untuk hutan tanaman industri. "Tetapi tanaman yang ditanam, adalah karet untuk hutan tanaman industri tersebut. Ini yang dapat diarahkan ke mereka," kata dia.<br /><br />Ikut hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua Kadin Kalbar Santyoso Tio dan pejabat di lingkungan Pemprov Kalbar dan Kabupaten Pontianak. <strong>(phs/Ant)</strong></p>
