Tiga Mortir Kembali Ditemukan di Desa Tanjung Lay

oleh
oleh

Mortir Aktif kembali ditemukan di Desa Tanjung Lay Kecamatan Nanga Pinoh. Mortir tersebut ditemukan, Katon dan Alex ketika melakukan kegiatan mencari ikan di Sungai Pinoh Dengan Menjala, Jum’at (4/9) sekitar pukul 07.00 WIB. <p style="text-align: justify;">Namun bukan ikan yang tersangkut, melainkan tiga buah mortir aktir jenis 81 tampela buatan Finlandia yang ditemukan.<br /><br />“Kami tadi menjala ikan. Padahal baru pertama melempar jala, namun yang tersangkut malah mortir. Awalnya saya juga kaget, karena saya pikir ikan besar yang sangkut. Ternyata mortir yang sangkut,” katanya saat ditemui di Desa Tanjung Lay, Dusun Durian Tanjung Kecamatan Nanga Pinoh.<br /><br />Setelah menemukan mortir itu, Katon bersama Alex lansung menghubungi Sugianto, selaku Tim BKIA Kodam 12 Tanjungpura. Kemudian tim kodam menindak lanjuti dengan mendatangi ke lokasi. “Habis shalat Juma’t, sekitar pukul 13. 00 WIB, Pak Sugianto datang ke tempat kami, dan kamipun menyerahkan mortir itu agar bisa dilakukan pengaamanan oleh pihaknya,” ucapnya.<br /><br />Tim BKIA Kodan 12 Tanjungpura, Sugianto menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Desa Tanjung Lay, karena sudah menghubungi dirinya. <br /><br />“Saya ucapkan terima kasih kepada warga yang sudah melaporkan dan menyerahkan mortir ini ke kami,” ucapnya.<br /><br />Kemudian, lanjut Sugi, mortir tersebut dibawa ke Kompi Senapan A Yonif 642/Kapuas agar bisa diamankan dan dilaakukan pengamanan terhadap mortir itu. “Kami akan bawa ke Kompi Senapan A Yonif 642/kapuas yang beradadi Desa Sidomulyo Kecamatan Nanga Pinoh, untuk diamankan,” terangnya.<br /><br />Penemuan mortir di Desa Tanjung Lay kali ini merupakan penemuan yang terbanyak dari penemuan Sudah. Jika sebelumnya hanya ditemukan 1 atau dua buah. Kali ini 3 buah ditemukan sekaligus satu tempat. <br /><br />Penemuan mortir di Desa Tanjung Lay itu terhitung sudah puluhan kali. Menurut warga, mortir-mortir itu kemungkinan mortir yang tenggelam ketika kapal belanda pada zaman penjajahan ditenggelamkan di Sungai Pinoh tepatnya di Desa Tanjung Lay, sehingga banyak ditemukian mortir oleh warga. Bahkan kemungkinan besar, masih banyak terdapat mortir-mortir aktif yang tertimbun di dasar Sungai Pinoh. (KN)</p>