Timnas Harus Bermain Dengan Gembira

oleh
oleh

Pemain tim nasional harus bermain dengan gembira ketika melakoni pertandingan resmi internasional seperti di ajang Pra Piala Dunia yang akan dihadapi tim senior. <p style="text-align: justify;"><br />"Mereka harus bermain dengan rileks dan gembira, bukan dengan ketegangan. Kegembiraan itu menjadi ciri sebuah tim yang benar-benar menikmati pertandingan dalam mengejar kemenangan," ujar mantan pemain Persija Anjas Asmara di Jakarta, Rabu.<br /><br />Anjas mengkritisi para pemain Timnas Senior saat berlaga melawan Turkmenistan maupun ujicoba melawan Palestina baru-baru ini masih seperti "gelagapan" ketika menghadapi serangan lawan.<br /><br />Menciptakan suasana gembira tersebut, lanjutnya, harus ada yang mengomandoinya di tengah lapangan.<br /><br />"Apalagi ketika tim sudah mencapai keunggulan 4-1 seperti ketika berhadapan Turkmenistan, seharusnya ada yang mengomandoi agar mereka selanjutnya bermain gembira dengan lebih mengutamakan `ball possision` dan mereka seharusnya bisa menikmati permainan untuk menjaga keunggulan," ujarnya.<br /><br />Pada bagian lain Anjas mengkritisi pola permainan yang diterapkan pelatih Wim Rijsbergen, bahwa postur pemain Indonesia kurang tepat jika mengandalkan umpan-umpan panjang.<br /><br />Menurut dia, umpan-umpan panjang tersebut justru bisa menjadi bumerang bagi Timnas sendiri ketika lawan bisa memotong umpan kemudian melakukan serangan balik.<br /><br />"Postur pemain Indonesia sebenarnya mirip dengan postur pemain Spanyol yang rata-rata tidak terlalu tinggi. Kita lihat para pemain klub Barcelona, mereka lebih banyak memainkan umpan cepat dari kaki ke kaki, itu karena mereka menyadari kondisi postur mereka," paparnya.<br /><br />Anjas Asmara yang juga mantan pemain nasional menambahkan, karakter tim-tim di Timur Tengah seperti Iran, Qatar dan Bahrain yang akan menjadi lawan Indonesia pada putaran III Pra Piala Dunia pun lebih banyak menerapkan permainan cepat dari kaki ke kaki.<br /><br />"Menghadapi lawan-lawan dari Timur Tengah harus dengan cara yang sama dengan peranan gelandang yang jauh lebih besar dalam menyuplai bola. Kalau tidak, tim kita akan kesulitan," ujarnya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>