Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, menerapkan program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Koorporasi (GP3K) dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani setempat. <p style="text-align: justify;">Menurut Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura setempat, Mus Iksan Rijali di Kandangan, ibu kota Hulu Sungai Selatan, Rabu, untuk itu telah dilakukan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada kelompok tani.<br /><br />"Kegiatan sosialisasi telah dilakukan kepada 70 orang perwakilan kelompok tani agar para petani lebih memahami dan dapat menjalankan program tersebut dengan baik," ujarnya.<br /><br />Program GP3K merupakan kebijakan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI untuk peningkatan kesejahteraan petani dan menunjang ketahanan pangan nasional.<br /><br />"Pada pelaksanaannya, petani diberikan pinjaman modal tanpa bunga untuk pembelian pupuk yang pembayarannya dilakukan usai masa panen," katanya.<br /><br />Pembayaran dilakukan berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku sehingga meringankan bagi petani.<br /><br />Ia menambahkan, para petani juga diberikan pelatihan tentang tata cara penggunaan pupuk yang baik dan pemanfaatan pestisida terbatas.<br /><br />"Selain pelatihan, petani juga diberikan bantuan pupuk organik beserta kawalan tekhnologi dari perusahaan PT Pupuk Kaltim," tambahnya.<br /><br />Penggunaan pupuk dan pestisida yang salah oleh petani dapat berimbas pada kurangnya tingkat produksi serta produktivitas padi bahkan sangat mungkin berakibat gagal panen.<br /><br />Melalui penerapan program GP3K diharapkan dapat menunjang program pemerintah dalam upaya percepatan swasembada beras pada 2014 dengan surplus 10 juta ton. <strong>(phs/Ant)</strong></p>