TK Negeri Badau Masih Numpang

oleh
oleh

Meskipun berstatus negeri dan berdiri di beranda terdepan negara, tidak otomatis sarana dan prasarana pendidikan tersedia dengan baik, salah satunya adalah Taman Kanak-Kanan (TK) negeri yang ada di Kecamatan Nanga Badau Kabupaten Kapuas Hulu. <p style="text-align: justify;">Dengan dua ruang kelas yang masing-masing ruangan berukuran 3×4 meter, sekolah tersebut harus menampung 45 orang anak-anak yang setiap hari sangat bersemangat untuk mengikuti plajaran yang disampaikan tiga orang guru, dua berstatus Pegawai Negeri Sipil dan satu masih honor.<br /><br />Salah seorang guru, Masriani mengatakan sekolah tersebut berdiri pada 17 Juli 1991, namun ketika itu masih berstatus swasta.<br /><br />“Baru pada 2007 lalu berstatus negeri,” ujar guru honor yang mengajar di TK tersebut sejak mulai berdiri.<br /><br />Menurutnya, berada di beranda depan negara tidak membuat TK tersebut mendapatkan perhatian lebih, padahal sudah beberapa kali permohonan untuk pembangunan disampaikan kepada instansi terkait di kabupaten.<br /><br />“Seingat saya sudah tiga kali kami minta bangunan namun sampai sekarang belum dikabulkan,” ujarnya.<br /><br />Dia mengatakan bangunan yang dipakai sekarang adalah mes untuk pelajar yang dialihfungsikan untuk kegiatan TK karena sudah beberapa kali pindah tempat.<br /><br />“Yang terakhir yang kami gunakan ini adalah mes pelajar,” jelasnya.<br /><br />Dengan kondisi yang ada sekarang dia mengatakan sedikit kesulitan ketika anak-anak dari Tadika Malaysia hendak berkunjung.<br /><br />“Sudah beberapa kali mereka mau berkunjung, tapi dengan kondisi sekolah yang seperti ini, malu juga kami untuk menerima kunjungan mereka, sehingga beberapa kali kami tolak secara halus,” jelasnya.<br /><br />Padahal menurutnya, lulusan dari TK tersebut tidak sedikit yang melanjutkan sekolah ke negeri tetangga dan ternyata prestasi mereka juga sangat memuaskan.<br /><br />“Ada anak kita yang skeolah disana masuk sepuluh besar, jelas itu membuat kita bangga, karena mereka bisa mengimbangi pelajaran di sana,” kata dia.<br /><br />Dengan kondisi gedung yang seperti itu, dia sangat berharap pemerintah daerah bisa memberikan perhatian lebih.<br /><br />“Kami sudah membicarakan masalah ini, jika tidak ada perubahan mungkin tahun pelajaran berikutnya kami tidak bisa menerima banyak anak-anak, paling bisa mungkin hanya untuk 20 orang saja,” ucapnya.<br /><br />Wakil Bupati Kapuas Hulu, Agus Mulyana mengatakan baru mengetahui informasi mengenai TK negeri di Nanga Badai yang sampai sekarang statusnya masih menumpang karena tidak punya bangunan sendiri.<br /><br />“Ini masukan bagi saya, mudah-mudahan kedepan kita bisa pikirkan untuk membangun fasilitas gedung itu dalam rangak menunjang pendidikan di perbatasan,” ujarnya singkat. <strong>(phs)</strong></p>