Menghindari terjadinya hal-hal yang tidak dingingkan terkait aksi demo hari ini, sejumlah swalayan yang menjual kebutuhan pokok dan sejumlah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) yang berada dijalur utama di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tutup. <p style="text-align: justify;">Berdasarkan pantauan, Selasa, beberapa swalayan di kawasan jalan Ahmad Yani, MT Hariyono, Abdullah Silondae menuju Kota Lama, nampak sudah tutup dan sesekali ada yang membuka bila ada konsumen yang datang berbelanja.<br /><br />Begitu pula di sejumlah SPBU Rabam, meskipun masih sesekali melayani konsumen untuk kendaraan roda dua dan roda empat yang singgah untuk mengisi BBM.<br /><br />Aparat kepolisian sejak pagi sekitar pukul 08.30 WITA sudah disiagakan disejumlah sudut jalan utama, termasuk menjaga beberapa sarana vital seperti SPBU, swalayan dan kantor PLN dan Telkom.<br /><br />Hingga berita ini diturunkan, aksi unjukrasa turun ke jalan terkait penolakan harga bahan bakar minyak (BBM) kini sudah mulai ramai dari berbagai kelompok elemen mahasiswa di kota ini.<br /><br />Berbagai spanduk, atribut dan panplet penolakan harga BBM dibagikan kepada warga masyarakat yang ada dipinggir jalan dengan sesekali meneriakan yel-yel untuk bersatu menolak rencana kenaikan harga BBM.<br /><br />"Ayo bu, ayo pak, ikut bergabung sama kita-kita, untuk bersama-sama menyuarakan penolakan harga BBM. Sebab dengan kenaikan harga BBM justru akan menyengsarakan rakyat kecil," kata pengunjukrasa dari Aliansi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kendari.<br /><br />sebelumnya, Kabag Humas Polda Sultra, AKBP Muh Facrurrozi mengatakan, kelompok aksi unjuk rasa yang akan melakukan orasi ke jalan hari ini tercacat ada delapan kelompok massa terdiri dari elemen mahasiswa, buruh dan masyarakat umum.<br /><br />"Kita berharap, para pengujukrasa yang melakukan aksi hari ini, tidak ada yang mengarah pada tindakan anarkis, sehingga aspirasi yang disampaikan itu bisa didengar dan diterima oleh semua pihak," katanya.<strong>(phs/Ant)</strong></p>
