Toleransi antarumat beragama di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dinilai sudah berjalan baik, kata Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang. <p style="text-align: justify;">Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang, pada pelantikan pengurus Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) periode 2012-2017, Sabtu menyatakan, peran pemimpin umat maupun organisasi keagamaan sangat penting untuk mendorong terbangunnya toleransi diantara umat beragama sehingga pembangunan dapat berjalan dengan baik.<br /><br />"Sebagai bagian dari mitra Pemerintah Kota Samarinda dalam mendorong pembangunan melalui pembinaan organisasi gereja, kepengurusan PGI selama ini telah menunjukkan kinerja terbaiknya dengan menjaga kondusifnya kehidupan beragama serta berkembangnya pembinaan organisasi gereja dan pembinaan umat," ungkap Syaharie Jaang.<br /><br />Pergantian pengurus lembaga keagamaan juga lanjut Syaharie Jaang pada hakekatnya adalah penyegaran dan merupakan bentuk dinamisasi pada sebuah organisasi.<br /><br />Pemerintah KOta Samarinda kata dia, memberikan apresiasi positif kepada PGI yang selama ini dinilai berperan aktif dalam menjaga iklim kondusif di kota yang dikenal heterogen tersebut.<br /><br />"Kota Samarinda merupakan miniatur Indonesia sebab semua suku dan agama berbaur sehingga keragaman baik suku dan agama di Kota Samarinda sangat tinggi dan PGI selama ini cukup berperan dalam menjaga iklim kondusif," kata Syaharie Jaang.<br /><br />Dikatakannya, melalui toleransi beragama yang kuat di tengah-tengah masyarakat akan mendorong pembangunan yang merata bagi semua warga Kota Samarinda.<br /><br />"Tentunya, pembangunan dapat berjalan baik jika terjalin sikap saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama yang berbeda," katanya.<br /><br />"Namun kita tetap harus waspada terhadap setiap gerakan maupun potensi yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan di Kota Samarinda," ungkap Syaharie Jaang.<br /><br />Mengantisipasi ancaman tersebut, Pemerintah Kota Samarinda lanjut Syaharie Jaang telah mengembangkan sistem deteksi dini terhadap berbagai upaya yang berpotensi merusak iklim kondusif yang sudah terjaga tersebut.<br /><br />"Perbedaan yang ada jangan di jadikan dasar untuk melukai perasaan orang lain tetapi perbedaan harus dikelola dengan baik sehingga menjadi kekuatan untuk membangun, Kata Syaharie Jaang.<br /><br />Sementara, Ketua Umum PGI Kota Samarinda yang baru dilantik, Pendeta Marson Apuy yang menggantikan Pendeta Agustinus Lukas mengatakan, terdapat tiga peran PGI untuk mempersatukan berbagai denominasi Gereja yang berbeda untuk mendorong terlaksananya tiga tugas panggilan gereja yakni ‘marturia’ (bersaksi), ‘koinonia’ (bersekutu) serta ‘diakonia’ atau melayani.<br /><br />"Keberadaan PGI juga berperan membangun kerja sama dengan Pemerintah Kota Samarinda serta lembaga agama lainnya dan warga untuk bersama-sama memajukan pembangunan," ungkap Pendeta Marson Apuy.<strong> (das/ant)</strong></p>