Total Investasi Rp20 Triliun Untuk Sisinubi-Peciko

oleh
oleh

PT Total E&P Indonesie telah mengeluarkan investasi senilai 2 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp20 triliun untuk mengoperasikan dua sumur baru di Blok Mahakam Kalimantan Timur, yakni di kawasan Sisinubi 2B dan Peciko 7B. <p style="text-align: justify;">"Pembangunan infrastrukturnya sudah dilakukan sekitar 4 tahun lalu dan sekarang masuk tahap pengeboran. Kami perkirakan pada Juni mendatang sudah bisa produksi," ujar Kristanto Hartadi, Head Department Media Relations PT Total Indonesie ditemui di Samarinda, Selasa.<br /><br />Pembukaan dua sumur baru di Blok Mahakam tersebut, menurut dia, dilakukan agar tidak terjadi penurunan produksi, karena sumur di Blok Mahakam yang saat ini masih beroperasi, kondisinya sudah tua sehingga produksinya terus menurun.<br /><br />Dua sumur baru tersebut, kata dia, diperkirakan mampu memproduksi bervariasi, yakni untuk lapangan Sisinubi diperkirakan sebesar 350 Million Standard Cubic Feet per Day atau MMSCFD (gas) atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari (gas). Sementara untuk lapangan Peciko diperkirakan memproduksi sebanyak 170 MMSCFD.<br /><br />Sedangkan sisanya, kata dia, akan tetap dipompa dari sumur lain yang juga masih di Blok Mahakam karena di kawasan tersebut merupakan salah satu sumber minyak terbaik di Indonesia.<br /><br />"Dengan adanya sumur baru tersebut, Total akan berupaya mempertahankan produksi gas mencapai 1.760 MMSCFD (juta kaki kubik). Sementara untuk produksi minyak dan kondensat mencapai 66 ribu – 67 ribu barel per hari," kata Kristanto Hartadi.<br /><br />Dia mengatakan, produksi sebanyak 1.760 juta kaki kubik tersebut merupakan gas yang diperoleh dari seluruh Blok Mahakam, sedangkan kondisi sumur yang ada semuanya sudah tua yang usianya sekitar 30 tahun sehingga perlu berbagai cara untuk mengeluarkan minya dan gasnya.<br /><br />Kondisi sumur yang tua tersebut, katanya, menyebabkan biaya produksi meningat sedangkan gas yang keluar justru semakin sedikit, sehingga perlu adanya sumur baru.<br /><br />Puluhan tahun lalu, katanya, terkadang sumur tidak perlu disedot, tetapi cukup dibor maka akan keluar gas, tetapi mulai beberapa tahun lalu hingga sekarang, perlu biaya produksi tinggi untuk mengeluarkan gas setelah dibor.<br /><br />Dia mengatakan bahwa setiap tahun Total melakukan pengembangan sumur baru sebanyak 100 unit. Selain itu, Total juga melakukan perawatan terhadap 1.000 sumur lain yang sudah ada. <strong>(das/ant)</strong></p>