TPA Basirih Terancam Kelebihan Kapasitas

oleh
oleh

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Muhyar mengatakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih terancam kelebihan kapasitas akibat produksi sampah yang terus meningkat. <p style="text-align: justify;">Menurut Mukhyar di Banjarmasin, Senin, meningkatnya produksi sampah sejak beberapa waktu terakhir, membuat waktu operasi TPA sampah, di daerah Basirih, Banjarmasin Selatan, diperkirakan tinggal tujuh tahun.<br /><br />"TPA Basirih Kota Banjarmasin terancam over kapasitas, lahan dengan seluas 40 hektare diperkirakan hanya akan mampu bertahan menampung sampah hingga tujuh tahun," katanya.<br /><br />Menurut dia, setiap harinya produsi sampah dari berbagai daerah di KOta Banjarmasin lebih 600 ton, yang sebagian besar merupakan sampah rumah tangga.<br /><br />Sejauh ini, kata dia, sampah yang diproduksi masyarakat "Kota Seribu Sungai" itu lebih separohnya memenuhi TPA Basirih, dan sebagiannya lagi tercecer kemana-mana, baik dikelola masyarakat dengan adanya bank sampah, dipilah para pemulung, dan dibuang sembarangan.<br /><br />Namun demikian, tambah dia, pihaknya tetap berkomitmen menjadikan kota ini bersih, sesuai yang diharapkan dan bisa meraih piala Adipura.<br /><br />"Kami sangatlah serius dalam mengelola dan memanfaatkan sampah ini, termasuk sampah di TPA Basirih," katanya.<br /><br />Muhyar yakin, melalui kekompakan dan kometmen masyarakat bersama petugas kebersihan , permasalahan sampah di daerah ini sudah mulai teratasi dengan baik, bahkan di TPA Basirih terus kita usahakan sampah di sana bisa memberikan manfaat.<br /><br />"Kita telah membuat program pemanfaatan sampah di TPA Basirih menjadi bio gas," katanya.<br /><br />Hasil dari bio gas tersebut bakal dimanfaatkan untuk warga sekitar untuk bahan bakar kompor,dan juga menyalakan mesin genset yang merupakan lampu alternatif untuk penerangan di sekitar TPA dengan kapasitas 5000 watt.<br /><br />Menurut Muhyar, sistem pengelolaan sampah di TPA Basirih kini diubah, yang dulu sistem penumpukan hingga menggunung, sekarang ini tidak lagi .<br /><br />"Jadi sampah yang menggunung kini sudah kita ratakan, dan ditutup dengan tanah, itulah yang menghasilakn bio gas besar," katanya. (das/ant)</p>