Sebanyak tujuh dari 11 rumah yang diterjang banjir bandang yang ada di sepanjang Sungai Gelis, turut Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa, hanyut terbawa arus air sungai setempat. <p style="text-align: justify;">Bahkan, tujuh dari 11 bangunan rumah yang berukuran antara 3×4 meter hingga 6×7 meter yang ada di Desa Demaan, RT 3 RW 4 itu, saat ini hanya tersisa lantai rumah, sedangkan bangunan tembok dan atap rumah hanyut terbawa arus sungai yang cukup deras.<br /><br />Sementara empat bangunan yang masih tetap berdiri, satu di antaranya merupakan gudang yang sekaligus dijadikan tempat tinggal hanya tergerus bagian belakang sehingga bangunan rawan roboh.<br /><br />Menurut Ketua RT 3 Desa Demaan, Adi Santoso, di Kudus, Selasa, peristiwa banjir bandang yang menerjang 10 rumah dan satu gudang sekaligus tempat tinggal itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.<br /><br />Sebelumnya, kata dia, pemukiman warga desa setempat juga digenangi banjir dengan ketinggian bervariasi.<br /><br />Dari 11 bangunan yang diterjang banjir bandang tersebut, kata dia, tujuh bangunan di antaranya rata dengan tanah dan hanya menyisakan lantai dan bekas pondasi rumah.<br /><br />Ketujuh rumah tersebut, yakni milik Arifin (32), Mukhlis (24), Suyanto (45), Dillah (22), Sofa (24), Soleh (50) dan Supriyaji (55).<br /><br />Sementara empat bangunan yang masih tetap berdiri, meskipun bagian belakangnya tergerus arus air sungai, merupakan milik Julikto (36), Karminah (80), Arifin (32) dan Ulin (40).<br /><br />Untuk sementara, lanjut dia, warga yang sebelumnya menempati 11 bangunan tempat tinggal dan usaha tersebut mengungsi di TPQ yang ada di desa setempat.<br /><br />Sementara itu, arus air Sungai Gelis juga masih cukup deras sehingga dikhawatirkan masih menggerus tanah yang di atasnya yang terdapat bangunan tempat tinggal.<br /><br />Kapolsek Kota, AKP Muhaimin menambahkan, peristiwa banjir bandang yang menerjang sejumlah tempat tinggal tersebut, tidak menimbulkan korban jiwa.<br /><br />"Kami mengimbau, warga tidak berada di dekat sungai, karena arus airnya masih cukup deras," ujarnya. <strong>(das/ant)</strong></p>