Tumpukan Kayu Dan Sampah Menumpuk Di Fender Jembatan Kapuas

×

Tumpukan Kayu Dan Sampah Menumpuk Di Fender Jembatan Kapuas

Sebarkan artikel ini

Meluapnya sungai Kapuas beberapa hari lalu tidak hanya mengakibatkan banjir, akan tetapi kayu dan sampah dari perhuluan sungai terbawa derasnya arus sungai kapuas. <p style="text-align: justify;">Kondisi ini mengkibatkan fender jembatan Kapuas dipenuhi kayu, ranting dan sampah. Tidak hanya merusak pemandangan bahkan tumpukan kayu tersebut dapat mengancam pondasi jembatan yang menghubungkan Kota Putussibau dengan Kedamin jalan dari arah Pontianak.<br /> <br />Menanggapi hal tersebut, Ana Mariana Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dan melporkanya ke Pemerintah Provinsi (Pemprov), sebab menyangkut kewenangan Pemprov.<br /> <br />“Fender itu dibangun memang tujuannya untuk menahan sampah-sampah agar tidak langsung sangkut di pondasi jembatan, akan tetapi jika tidak dibersihkan tentu saja ini dapat mengancam pondasi jembatan  itu sendiri, karena tidak selamanya fender itu kuat menahan tumpukan kayu tersebut. Dan ini sudah kita laporkan kepada pihak terkait di Pemprov,” jelasnya, Selasa (20/11/2012).<br /> <br />Hanya saja, meskipun sudah dilaporkan kondisi tumpukan kayu dan sampah defender jembatan tersebut, Ana mengaku sampai saat ini  belum mendapatkan jawaban. Menurut Ana, Pemprov akan melihat terlebih dahulu kondisinya sehingga belum bisa dipastikan kapan akan dibersihkan. <br /><br />“Kemarin Pemerintah Provinsi hanya meminjam tenaga UPJJ dari Kapuas Hulu akan tetapi yang menyangkut penganggaran langsung dari Provinsi, akan tetapi jika kita ada menganggarka atomatis kita siap membersihkannya,” kata Ana.<br /> <br />Untuk itu, Ana berharap agar Pemprov  dapat segera melakukan pembersihan tumpukan sampah kayu tersebut. Karena kalau dibiarkan berlarut-larut tentu akan menambah volume sampah dan akan membahayakan. <br /><br />“Jangan hanya mengatakan itu jembatan milik provinsi saja, tapi tolonglah dilihat kondisinya bagaimana. Kita tetap selalu melakukan koordinasi dengan provinsi. Namun mungkin kendala dana dan semacamnya, sehingga belum dilakukan,” ucapnya. <strong>(phs/foto: dok)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.